Rayakan Tahun Baru, Pentas Reog di Bantul Diserbu Warga‎

Berharap generasi muda turut melestarikan kesenian reog‎

Bantul, IDN Times - ‎Merayakan tahun baru 2023, warga Padukuhan Gunungan dan Gedokan, Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, menggelar pentas seni reog. 

Pentas kesenian tradisional reog yang dimainkan oleh 40 pemuda dan pemudi menarik perhatian sekaligus mengobati rasa rindu masyarakat.

1. Selama pandemik pentas seni reog sempat vakum‎

Rayakan Tahun Baru, Pentas Reog di Bantul Diserbu Warga‎Pentas kesenian reog di Kabupaten Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Ketua panitia pentas kesenion reog, Sarjiyo mengatakan kesenian tradisional reog yang diberi nama Catur Manunggal Budaya terbentuk tiga tahun lalu, melibatkan pemain reog anak muda dari RT 8 Padukuhan Gunungan dan RT 1 dan RT 2 Padukuhan Gedokan.

"Jadi tahun 2019, kita sempat pentas reog, tapi tahun 2020 hingga 2022 terjadi pandemik akhirnya pentas vakum," ucapnya, Minggu (1/1/2023).

Kasus COVID-19 yang mulai melandai, maka di akhir tahun 2022 kegiatan latihan dan pentas kesenian reog kembali dilakukan. "Ini terbukti ratusan penonton tetap setia melihat pentas seni reog meski sekali pentas butuh waktu dua jam," ujarnya.

 

2. Berharap generasi muda turut melestarikan kesenian reog‎

Rayakan Tahun Baru, Pentas Reog di Bantul Diserbu Warga‎Pentas kesenian reog di Kabupaten Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Sarjiyo berharap generasi muda tetap melestarikan kesenian reog yang sudah ada meski terdapat inovasi baru. "Kita punya kesenian, siapa lagi yang akan melestarikan kalau bukan generasi muda kita," ucapnya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Rumah Makan dengan Konsep Tradisional di Bantul Jogja

Baca Juga: Selama 2022, Angka Pernikahan Dini di Bantul Capai 178 Kasus

3. Modifikasi kesenian reog

Rayakan Tahun Baru, Pentas Reog di Bantul Diserbu Warga‎Anggota DPR RI Gandung Pardiman.(IDN Times/Daruwaskita)

Anggota DPR RI, Gandung Pardiman yang turut menyaksikan pentas kesenian reog ini berharap saat adegan perang lebih diperbanyak untuk melibatkan para pemain sehingga tidak membutuhkan waktu lama dan penonton bisa bosan.

"Tadi hampir dua jam saja perangnya. Penontonnya senang juga tapi apakah senangnya menunggu hadiah dari panitia atau yang lainnya saya kurang tahu," ujar politisi Partai Golkar ini. 

Baca Juga: Pergantian Malam Tahun Baru, Warga Jogja Pesta Kembang Api 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya