Puluhan Pemudik Asal Bantul Pulang Kampung lewat Jalan Tikus

Shelter yang disiapkan untuk pemudik nekat belum terisi

Bantul, IDN Times - ‎Satgas COVID-19 Bantul mencatat ada 61 pemudik yang telah masuk ke Kabupaten Bantul di tengah masa larangan mudik. Mereka kini tengah atau sudah menjalani isolasi mandiri selama lima hari.

Para pemudik ini pulang kampung melalui jalan tikus. Meski begitu, sebagian besar membawa surat hasil swab antigen yang hasilnya negatif.

Baca Juga: Mudik Dilarang, Ratusan Perantau Masuk ke Gunungkidul

1. Pemudik yang nekat pulang kampung wajib isolasi dan uji swab PCR atau antigen‎

Puluhan Pemudik Asal Bantul Pulang Kampung lewat Jalan TikusShelter untuk pemudik di Padukuhan Kaligondang, Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Bantul. (IDN Times/Daruwaskita)

Wakil Bupati sekaligus Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul, Joko Purnomo, mengatakan pemudik dari berbagai wilayah di luar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini harus menjalani isolasi mandiri selama lima hari. Hal ini sesuai dengan SE Bupati Bantul Nomor 443/01593/HUKUM tentang Larangan Mudik dan Penegakan Protokol Kesehatan pada Bulan Ramadan dan Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1422 Hijriyah.

"Seluruh biaya isolasi ditanggung oleh pemudik termasuk usai lima hari menjalani isolasi dan diwajibkan tes antigen atau PCR ditanggung oleh pemudik," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (11/5/2021).‎

Mengatisipasi ledakan COVID-19 pascalibur Lebaran, Joko menegaskan pengawasan ketat dilakukan pada pemudik dengan melibatkan ketua RT, dukuh, Satlinmas dan FPRB, serta berkoordinasi dengan Lurah, Camat, Babinsa, dan Babinkamtibmas. Penyekatan juga diperketat terutama pada jalan tikus agar pemudik tidak masuk ke Bumi Projotamansari.

"Kami dari Satgas Kabupaten Bantul akan langsung turun ke masyarakat untuk memantau pelaksanaannya," ujar Joko.

2. Tiga pemudik merupakan pekerja migran

Puluhan Pemudik Asal Bantul Pulang Kampung lewat Jalan TikusJuru Bicara Gugu Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Bantul, dr. Sri Wahyu Joko Santosa. (IDN Times/Daruwaskita)

Juru Bicara Gugu Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Bantul, dr. Sri Wahyu Joko Santosa, mengatakan dari 61 pemudik yang sudah tiba di Bantul, tiga di antaranya merupakan pekerja migran asal Sewon dan Kretek.

"Hari ini mereka kita jadwalkan untuk uji swab PCR," katanya.

Uji swab PCR wajib dilakukan oleh pekerja migran sebagai syarat untuk bertemu dengan keluarga. Jika tidak, maka mereka harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari lagi.

"Uji swab PCR seluruh biaya ditanggung oleh pekerja migran," ujarnya.

3. Shelter untuk pemudik di Sumbermulyo belum terisi‎

Puluhan Pemudik Asal Bantul Pulang Kampung lewat Jalan TikusLurah Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Ani Widayani. (IDN Times/Daruwaskita)

Sementara, Lurah Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Ani Widayani mengatakan pemudik yang pulang ke wilayahnya tercatat sebanyak 18 pemudik. Semuanya menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Mereka isolasi di rumahnya masing-masing meski kita juga menyediakan shelter," ungkapnya.

Pihaknya menyiapkan shelter bagi pemudik di setiap Padukuhan seperti shelter yang ada di Padukuhan Kaligondang yang mampu menampung sembilan orang namun sampai saat ini belum terisi.

"Sejauh ini belum terisi namun kita siap menampung pemudik yang nekat pulang kampung untuk warga kami sendiri," tambah Dukuh Kaligondang, Supriyanto.‎

Baca Juga: Klaster Jemaah Masjid di Bantul Bertambah Lagi Jadi 29 Kasus

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya