Puluhan Hektare Lahan Jagung di Sumbermulyo Bantul Diserang Tikus

Petani terancam gagal panen dan rugi ratusan juta

Bantul, IDN Times - ‎P‎uluhan hektare lahan jagung yang ada di Bulak Kapasan, Tinom dan Kranji, Padukuhan Jogodayuh, Kapanewon Bambanglipuro, diserang tikus. Padahal saat ini petani siap untuk memanen jagung. 

1. Tanaman jagung yang diserang rata-rata siap panen‎

Puluhan Hektare Lahan Jagung di Sumbermulyo Bantul Diserang TikusTanaman jabung siap panen diserang hama tikus.(IDN Times/Daruwaskita)

Ketua kelompok tani Padukuhan Jogodayuh, Sujono mengatakan tanaman jagung saat ini rata-rata usianya sekitar 60 hingga 70 hari, sedangkan panen akan dilakukan di usia 90 hari. Namun petani harus gigit jari, lantaran buah jagung sudah 'dipanen' oleh tikus.

"Ada tanaman jagung satu petak, buah jagung disikat oleh tikus. Jadi tikus naik ke batang jagung kemudian memakan buah," ujarnya di sela-sela gropyokan tikus di Bulak Kranji, Minggu (11/9/2022).

2. Ditemukan ratusan liang tempat tinggal tikus ‎

Puluhan Hektare Lahan Jagung di Sumbermulyo Bantul Diserang TikusGropyokan hama tikus di Bulak Kranji, Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewo Bambanglipuro, Kabupaten Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Pria yang akrab disapa Pak Jono ini mengaku serangan tikus saat ini sangat masif dan baru pertama kali terjadi di Padukuhan Jogodayuh. "Saat musim tanam padi kemarin memang sudah ada tanaman padi yang dimakan tikus namun tidak separah tanaman jagung," ucapnya.

Saat dilaksanakan gropyokan tikus, petani banyak menemukan liang atau lubang untuk persembunyian tikus. Hal ini diketahui ketika satu lubang diberi asap, ternyata asap keluar di banyak tempat. 

"Beberapa lubang persembunyian tikus ketika dibersihkan dan digali ternyata ada tikusnya juga. Tikus lari tapi kemudian dipukul. Tikus biasanya membuat lubang pada tanggul-tanggul aliran sungai, atau tanah di bawah jalan utama menuju sawah," tambahnya lagi.

Petani, ujar Jono sudah melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul untuk segera ditindaklanjuti.

"Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dari dinas ikut turun melakukan gropyokan tikus dan memberikan tips agar tikus bisa diberantas atau minimal dibuat tidak nyaman sehingga pindah," pungkasnya.

Baca Juga: Kisah Keluarga dari Penghayat Kepercayaan di Bantul

Baca Juga: 85 Kebakaran Terjadi di Bantul, Penyebab Terbanyak Korsleting Listrik 

3. Pemberantasan hama tikus tidak bisa dilakukan sendiri

Puluhan Hektare Lahan Jagung di Sumbermulyo Bantul Diserang TikusGropyokan hama tikus di Bulak Kranji, Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewo Bambanglipuro, Kabupaten Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Sementara Petugas Penyuluh Lapangan dari Kapanewon Bambanglipuro, Listuti mengaku kaget dengan hama tikus yang menyerang tanaman jagung. "Ini kasus pertama kali bahkan di Kapanewon Bambanglipuro. Kasus hama tikus sebagian besar terjadi di Kapanewon Sedayu," ujarnya.

Lis menjelaskan pemberantasan hama tikus tidak bisa dilakukan sendiri, petani harus bersama-sama. Jika seorang petani memberikan umpan racun dan tikus mati, maka akan datang tikus lainnya menyerang tanaman lebih masif dari sebelumnya.

"Lingkungan sawah juga harus dipastikan bersih, tidak ada rumput yang bisa digunakan untuk bersembunyi tikus dengan membuat liang," paparnya. 

Pemberantasan hama tikus bisa dilakukan dengan memasukkan karbit ke lubang persembunyian kemudian diberi air. Aroma menyengat pada tikus dan campuran air dan karbit yang panas bisa membunuh tikus di persembunyiannya.

"Selain itu dapat dilakukan secara alami dengan cara melepas burung hantu. Dalam satu hari seekor burung hantu bisa memakan 10 ekor tikus," ujar Lis. 

Baca Juga: BAB di Tengah Laut, Seorang Nelayan Gunungkidul Hilang

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya