Proyek Dam Kamijoro Ancam Pasokan Air Irigasi Petani Bawang Merah

Ada 90 hektar lahan bawang merah terancam gagal panen

Bantul, IDN Times - Petani bawang merah di Desa Tirtohargo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, merasa resah dengan adanya proyek pembangunan bangket saluran irigasi dam atau Bendung Kamijoro.

Mereka khawatir pembangunan tersebut berdampak pada kurangnya pasokan air irigasi untuk 90 hektar lahan bawang merah yang kini telah berusia 40 hari dan tinggal menunggu 15 hingga 20 hari masa panen.

Baca Juga: STA Desa Srigading Akan Dirobohkan, Petani Ancam Bakar Alat Berat

1. Penutupan jaringan irigasi dam Kamijoro mengancam panen bawang merah

Proyek Dam Kamijoro Ancam Pasokan Air Irigasi Petani Bawang MerahKetua Kelompok Tani Asih, Dusun Kalangan, Desa Tirtohargo, Subawa. IDN Times/Daruwaskita

Ketua Kelompok Tani Asih, Dusun Kalangan, Desa Tirtohargo, Subawa mengatakan sebagian besar pasokan air untuk irigasi bagi petani bawang merah di Desa Tirtohargo berasal dari dam atau bendung Kamijoro. Sehingga ketika ada perbaikan, petani khawatir tanamannya kekurangan air yang berimbas pada terancamnya hasil panen tanaman bawang merah.

"Kita mengandalkan air irigasi dari dam Kamijoro hampir 70 persennya. Kalau proyek bangket saluran irigasi dam Kamijoro tersebut dilakukan maka kita khawatir petani tidak akan ada pasokan air irigasi," katanya saat acara reses anggota Komisi VII DPR RI, Gandung Pardiman di Desa Tirtohargo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Senin (31/8/2020).

"Ya kalau kita tidak bisa dapat irigasi, tanaman bawang merah akan gagal panen," tambahnya lagi.

Subawa menjelaskan petani masih bisa memanfaatkan pompa air dengan memanfaatkan sumur bor. Namun, butuh biaya yang banyak untuk membeli BBM. Pun, tidak setiap sawah yang ditanami bawang merah memiliki sumur bor sendiri.

"Kita hanya minta bangket dam Kamijoro bisa ditunda selama dua pekan agar petani tetap mendapatkan pasokan air irigasi," ungkapnya.

2. Proyek tidak mungkin ditunda

Proyek Dam Kamijoro Ancam Pasokan Air Irigasi Petani Bawang MerahKoodinator Kelompok Daerah Irigasi Pijenan, Bidang Sumberdaya Air dan Drainase, PUP ESDM DI Yogyakarta, Antoni Primer. IDN Times/Daruwaskita

Koordinator Kelompok Daerah Irigasi Pijenan, Bidang Sumberdaya Air dan Drainase Dinas Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY, Antoni Primer mengatakan tidak mungkin lagi menunda pembangunan bangket saluran irigasi dam Kamijoro. Sebab, tebing dam dalam kondisi kritis dan harus segera diperbaiki sebelum musim penghujan datang.

"Kalau tebing longsor maka longsoran bisa menutup saluran berupa terowongan sepanjang dua kilometer (terowongan peninggalan Belanda) dan akibatnya bisa lebih fatal. Untuk proyek bangket dam Kamijoro dibutuhkan penutupan aliran air selama dua bulan," katanya.

Sebelum dam Kamijoro selesai dibangun, petani di Desa Tirtihargo memanfaatkan irigasi dari dam Pijenan yang sumber airnya berasal dari Sungai Bedok. Selain itu petani juga bisa memanfaatkan aliran Sungai Winongo Kecil dan Sungai Winongo Besar.

"Nah petani di Desa Tirtohargo ini kan mendapatkan giliran pasokan air dari dam Pijenen setiap pasaran Pon, sehingga giliran mendapatkan air itu harus dimanfaatkan maksimal dengan berkoordinasi dengan pihak terkait," ucapnya.

Antoni menegaskan ketika petani mengoptimalkan jatah giliran mendapatkan air dari dam Pijenan yang ujung saluran primernya di Gejlik Pitu serta memanfaatkan aliran irigasi dari Sungai Winongo Kecil dan Winogo Besar maka permasalahan pasokan air irigasi akan teratasi.

"Kan ini masalahnya hanya permasalahan pasokan air, maka kita memberikan solusi alternatifnya karena sebelum dam Kamijoro selesai dibangun, petani Tirtohargo juga memanfaatkan irigasi dari Sungai Winongo Besar dan Kecil dan juga saluran primer dari dam Pijenan. Kalau dilihat luasan lahan pertanian maka hitungan kita sudah mencukupi,"ujarnya.

3. Petani masih belum yakin dengan solusi alternatif dari Dinas PUP ESDM

Proyek Dam Kamijoro Ancam Pasokan Air Irigasi Petani Bawang MerahAnggota Komisi VII, DPR RI, Gandung Pardiman. IDN Times/Daruwaskita

Sementara Anggota Komisi VII, DPR RI, Gandung Pardiman mengatakan akan mempertajam dan mengawal solusi alternatif yang diberikan oleh Dinas PUP ESDM DIY,  karena petani terlihat tidak percaya dengan solusi alternatif yang diberikan.

"Tadi kan masyarakat atau petani ada yang percaya dan tidak percaya dengan solusi yang diberikan oleh PUP ESDM Pemda DIY dan proyek bangket saluran irigasi dam Kamijoro tidak bisa ditunda lagi maka kita akan pastikan ke PUP ESDM," ungkapnya.

Dengan solusi alternatif untuk memanfaatkan aliran Sunga Wingono Besar dan Kecil serta saluran primer di Gejlik Pitu maka kita beri dukungan uang Rp10 juta kepada petani untuk operasional mengawasi jatah air yang diberikan untuk warga Desa Tirtohargo.

"Ini kan masalah pelik dan petani tinggal nunggu dua pekan lagi. Kalau tidak kita kawal nantinya petani yang akan dirugikan," katanya.‎

Baca Juga: Suharsono Akan Pertahankan STA untuk Tempat Lelang Hasil Pertanian

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya