PPP Bantul Resmi Dukung Noto di Pilkada Bantul 2020
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Bantul resmi mendukung bakal pasangan bupati dan wakil bupati Bantul, Suharsono-Totok Sudarto atau yang dikenal dengan Noto.
Bergabunganya partai berlambang Kabah ini mengaburkan wacana adanya poros tengah dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Bantul pada 9 Desember 2020 yang akan datang.
Selain itu, bisa dipastikan pilkada Bantul 2020 hanya diikuti oleh dua bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul yakni Suharsono-Totok Sudarto dan Abdul Halim Muslih.
Baca Juga: Sakit Hati, Sejumlah Kader PDIP Dukung Suharsono di Pilkada Bantul
1. Dukungan kepada Noto merupakan aspirasi kader dan laskar PPP
Ketua DPC PPP Bantul, Hasyim Turmudzi mengatakan bergabungnya PPP ke kubu Noto merupakan aspirasi dari kader dan pengurus. Selain laskar yang mendukung PPP juga punya aspirasi untuk mendukung bapaslon yang diusung oleh koalisi Partai Gerindra, Nasdem, Golkar dan PKS.
"Jadi saat semua laskar PPP semuanya bergabung dan mendukung pasangan Noto,"ujarnya, Jumat (24/7/2020).
2. PPP Bantul akan menjadi partai pengusung bukan pendukung
Pengurus PPP sekaligus anggota DPRD Bantul, Eko Sutrisno Aji mengatakan PPP Bantul bukan sekadar partai pendukung Noto, tetapi juga menjadi partai pengusung seperti halnya Gerindra, Nasdem, PKS, dan Golkar.
"Ndak, kita bukan partai pendukung namun kita partai pengusung meski baru saja mendeklarasikan dukungan kepada bapaslon Noto," ujar politisi asal Pandak ini.
3. Suharsono optimistis PBB juga akan bergabung
Sementara itu, bakal calon bupati sekaligus Bupati Bantul petahana, Suharsono mengatakan dengan dukungan PPP maka jumlah kursi di DPRD yang mendukung pasangan Noto menjadi 20 kursi dari sebelumnya hanya 18 kursi.
"Saya optimis akan ada tambahan 1 kursi lagi yakni dari Partai Bulan Bintang yang tinggal menunggu waktu bergabung dengan koalisi partai pengusung Noto," katanya.
"Jadi saat ini tinggal PAN dan Demokrat yang belum resmi memberikan dukungan kepada pasangan Noto. Saya terus komunikasi intensif dengan PAN serta Demokrat," ucapnya lagi.
4. PAN lebih mesra dengan bapaslon bupati dan wakil bupati Bantul, Halim-Joko
Sementara Ketua Tim Pemenangan Pilkada PAN Kabupaten Bantul, Wildan Nafis mengatakan dengan bergabunganya PPP ke pasangan Noto, maka PAN, Demokrat dan PBB tidak dapat mengusung bapaslon sendiri. Mereka hanya memiliki 8 kursi di DPRD, sementara syarat mengusung minimal 9 kursi.
"Nah kalau PAN Bantul sejauh ini masih komunikasi dengan Suharsono dan Abdul Halim Muslih, namun demikian yang lebih intens dengan Abdul Halim Muslih," katanya.
Wildan yang juga Ketua Komisi B DPRD Bantul ini menyatakan bagi PAN siapa bapaslon bupati dan wakil bupati Bantul yang didukung PAN akan memenangkan pilkada Bantul.
"Kalau PAN bergabung dengan koalisi PKB-PDIP yang mengusung bapaslon Abdul Halim Muslih masih sangat besar kemungkinan menjadi partai pengusung bukan hanya pendukung. Sementara jika mengusung bapaslon Noto kemungkinan hanya menjadi partai pendukung bukan pengusung. Padahal PAN Bantul ingin menjadi partai pengusung bukan hanya pendukung," tegasnya.
Baca Juga: Suharsono Kantongi Rekomendasi DPP Gerindra untuk Maju Pilkada Bantul