Pilkades Serantak di Bantul, Calon Kades Perempuan Hanya 2 Orang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Sebanyak 75 calon kepala desa (cakades) akan berlaga dalam pemilihan kepala desa (pilkades) di 24 desa yang ada di Kabupaten Bantul pada 27 Desember 2020 mendatang. Namun, dari 75 calon tersebut, hanya ada 2 calon yang perempuan sedangkan sisanya adalah laki-laki.
"Jadi 73 calon kepala desa merupakan laki-laki dan hanya dua calon kepala desa yang perempuan. Kedua calon kepala desa perempuan itu maju untuk Pilkades Pendowoharjo, Sewon dan Tamanan, Banguntapan," kata Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Desa, Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul, Kurniantoro, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (8/9/2020).
Baca Juga: Pasangan AHM-JP Resmi Dideklarasikan untuk Pilkada Bantul 2020
1. Usai pengumuman cakades, tahapan pilkades dihentikan hingga 20 Desember 2020
Menurut Kurniantoro, 75 cakades tersebut dinyatakan lolos berdasarkan hasil seleksi panitia pilkades di 24 desa. Sedangkan yang tidak lolos tercatat sembilan orang.
Usai diumumkan lolos, proses pilkades dilanjutkan dengan pengundian nomor urut cakades, selanjutnya tahapan pilkades akan ditunda hingga 20 Desember 2020.
"Pada tanggal 21 Desember 2020 tahapan dimulai dengan tahapan kampanye calon kepala desa," ujarnya.
"Selama masa kampanye calon kepala desa juga harus menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. Semua pihak diharapkan tetap menciptakan situasi yang tertib, aman, nyaman dan kondusif untuk suksesnya pesta demokrasi desa," tambahnya lagi.
2. Banyak perempuan yang pernah menjadi pemimpin di Bantul
Sementara Koordinator Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (APDESI) Kabupaten Bantul untuk Kecamatan Sewon, Yuni Ardi Wibowo mengatakan perlu adanya dorongan dari pihak keluarga dari masyarakat agar perempuan juga tampil menjadi seorang pemimpin di wilayahnya. Sebab, sudah banyak pemimpin perempuan yang memimpin Bantul mulai dari Bupati, Kapolres, Kajari, Kepala Dinas, Camat hingga lurah desa.
"Yang jelas kita apresiasi adanya seorang perempuan yang ingin maju dalam pilkades Desa Pendowoharjo yang merupakan satu-satunya calon kepala desa di Kecamatan Sewon yang merupakan seorang perempuan," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.
3. Dalam memimpin, perempuan tak kalah dengan laki-laki
Partisipasi perempuan untuk bisa terjun dalam bidang politik khususnya di Yogyakarta ataupun Bantul masih terbilang minim. Hal ini juga terlihat dalam komposisi keterwakilan perempuan di DPRD Bantul yang masih bisa dihitung dengan jari.
"Istri saya menjadi anggota DPRD di salah satu Kabupaten di Jawa Tengah karena ada dorongan dari keluarga. Saya juga memiliki seorang dukuh perempuan dan tidak ada bedanya dengan dukuh laki-laki bahkan kalau saya lihat dukuh perempuan lebih sabar, lebih telaten dalam melayani masyarakat," terang Yuni.
Baca Juga: Enam Partai Deklarasi Usung Pasangan Noto Maju Pilkada Bantul 2020