Peringati Hari Pers Nasional, Jurnalis Bantul Bedah Rumah Warga Miskin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Sejumlah jurnalis yang kesehariannya meliput wilayah Kabupaten Bantul yang bernaung di bawah Forum Pewarta Bantul (FPB) melaksanakan bakti sosial bedah rumah untuk memperingati Hari Pers Nasional tahun 2020.
Baca Juga: Pastor Penggerak Pertanian Lestari, Romo Tomo Meninggal Dunia
1. Rumah Kasih warga Dusun Polaman, Sendangsari, Pajangan, jadi sasaran
Bakti sosial bedah rumah yang dilakukan FPB kali ini ditujukan kepada Kasiah (45), seorang warga difabel dan kurang beruntung yang tinggal di Dusun Polaman, RT 04, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul. Kasih lebih dari 6 tahun harus hidup menumpang hidup di belakang rumah kakaknya yang bernama Sri Murti.
"Ya sudah enam tahun adik saya tinggal di sana. Kalau mau makan, mandi saya yang anterin," kata Sri Murti, Minggu (16/2).
2. Trauma berat, Kasih memilih tinggal di rumah bagian belakang milik kakaknya
Sri Murti menceritakan sudah 6 tahun adiknya tinggal di belakang rumah seorang diri dan jika malam tidak ada penerangan. Dia tidur dengan beralaskan dipan yang sederhana.
"Dia tak mau pindah ke rumah bagian depan," ungkapnya.
Bahkan ketika hujan lebat dan rumah bagian belakang bocor, Sri Murti kerap meminta Kasih untuk masuk rumah depan. Namun, setelah masuk rumah depan, ia kembali lagi ke rumah belakang.
"Ya tak lama di rumah depan, dia balik lagi ke rumah belakang," ucapnya.
3. Karena kecelakaan, Kasih sulit berjalan
Sri Murti juga menceritakan bahwa adiknya mengalami trauma dan lebih memilih hidup sendiri. Waktu muda sering berkelana ke mana-mana dan pernah memiliki suami di Brebes, Jawa Tengah, serta memiliki 2 anak. Namun tak tahu sebabnya adiknya kabur dari Brebes dan pulang ke rumah di Bantul.
"Kedua anaknya saat ini diadopsi orang lain dan saya juga tidak tahu keberadaan anak-anak adik saya," tuturnya.
Kasih kata Sri pernah bekerja di Pasar Bantul sebagai buruh cuci atau buruh gendong sayuran namun sering digodain pria sampai membuat trauma.
"Namun usai kecelakaan 6 tahun yang lalu, kakinya susah untuk berjalan sehingga memilih tinggal seorang diri di belakang rumah saya," ucapnya.
4. Bupati Bantul Suharsono mengaku siap dikritik media demi kemajuan Bantul
Sementara Bupati Bantul, Suharsono mengaku berterima kasih kepada awak media di Kabupaten Bantul yang dapat memberikan informasi yang valid sehingga bisa menjadi acuan Pemkab Bantul untuk bertindak.
"Salah satunya mengungkap warga miskin di Bantul yang nantinya bisa diberdayakan dengan program-program yang ada di Pemkab Bantul," ujarnya.
Pensiunan perwira menengah Polda Banten ini mengaku siap dikontrol oleh media dalam menjalankan kebijakan karena tugas media salah satunya memberikan kritikan terhadap kebijakan pemerintah agar ke depannya tepat sasaran.
"Saya menerima kritikan apa saja dari awak media di Bantul. Itu menjadi kontrol bagi saya dalam membuat kebijakan agar lebih baik dan berpihak kepada masyarakat. Silakan dikritik demi kebaikan Kabupaten Bantul," katanya.
Baca Juga: Bupati Bantul Ajak Umat Katolik Melanjutkan Cita-cita Romo Tomo