Pemilik Rumah Makan Seafood Pantai Depok Rasakan Paceklik saat Ramadan

Target kedatangan wisatawan triwulan pertama tak tercapai

Bantul, IDN Times - Para pemilik rumah makan di seafood di Pantai Depok, mengeluhkan pendapatan mereka turun drastis saat bulan Ramadan. Pendapatan yang mereka peroleh hanya didapatkan jika ada pesanan untuk buka puasa bersama. 

Pemilik rumah makan seafood Salsabila II di Pantai Depok, Dardi Nugroho mengatakan saat bulan Ramadan, pendapatan mengalami penurunan seiring jumlah wisatawan yang sangat minim datang ke Pantai Depok. 

"Ya sebelum pandemik saat bulan Ramadan pengunjung sepi. Apalagi saat pandemik lebih sepi," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (15/4/2021).

 

Baca Juga: Pesanan Rekal Kayu Batik Krebet Turun Drastis, Perajin Ganti Profesi 

1. Pesanan berbuka bersama mulai ramai di minggu ketiga

Pemilik Rumah Makan Seafood Pantai Depok Rasakan Paceklik saat RamadanMenu seafood di Pantai Depok Kabupaten Bantul. IDN Times/Daruwaskita

Tak hanya miliknya, Dardi mengatakan hampir seluruh rumah makan seafood di Pantai Depok mengalami paceklik.

"Awal puasa seperti ini acara untuk berbuka bersama juga nyaris tidak ada. Biasanya pada minggu ketiga Ramadan mulai banyak pesanan untuk bukber," tuturnya.

 

2. Pemilik tak banyak berharap wisatawan datang saat lebaran

Pemilik Rumah Makan Seafood Pantai Depok Rasakan Paceklik saat RamadanKuliner seafood di Pantai Depok. IDN Times/Daruwaskita

Pemilik rumah makan seafood lainnya, Henri Triyanto menyatakan dirinya tak banyak berharap akan mendapatkan rezeki saat libur Lebaran. Pasalnya larangan mudik telah diberlakukan.

"Ya ini bukan menimpa kita saja namun sektor wisata juga terdampak semua," tuturnya.

 

3. Target kedatangan wisatawan di triwulan pertama 2021 tak tercapai

Pemilik Rumah Makan Seafood Pantai Depok Rasakan Paceklik saat RamadanKepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo. IDN Times/Daruwaskita

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengatakan di bulan Ramadan rata-rata jumlah pengunjung yang berlibur ke sejumlah objek wisata berkisar 1.000 orang per hari. Jumlah tersebut berasal dari semua kunjungan objek wisata yang dikelola oleh Dinas Pariwisata Bantul.

"Dari jumlah itu wisata pantai masih jadi primadona. Banyak pengunjung yang datang pagi atau sore hari. Kalau siang hari jelas jarang karena warung juga pada tutup pada bulan Ramadan," katanya.

Kwintarto menjelaskan angka kunjungan pengunjung di Bantul pada triwulan pertama tahun ini menunjukkan tren kenaikan. Sekitar 100 ribu pengunjung setiap bulannya datang ke objek wisata di Bantul. 

"Hanya saja ini masih di bawah target kami. Kami targetkan ada 150 ribu pengunjung tiap bulan. Pada bulan Januari dan Maret kemarin, angkanya tidak sampai segitu. Apalagi Februari di bawah 90 ribu pengunjung," ujarnya.

Kondisi ini, lanjut Kwintarto kemungkinan akan berlanjut sampai triwulan kedua. Adanya penerapan PPKM Mikro dan kebijakan larangan mudik akan membuat sektor pariwisata yang awalnya akan bangkit harus kembali mengalami kendala. 

 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya