Nur Rakhmat Klarifikasi Soal Wabup Sebut Bupati Bantul Gagal

Ada kesalahan informasi saat tanya jawab lewat telepon

Bantul, IDN Times - ‎Bakal calon wakil bupati Bantul Nur Rakhmat mengatakan ada kesalahan informasi terkait dengan pemberitaan IDN Times yang tayang pada Senin (14/10) dengan judul "Persaingan Memanas, Satpol PP Tertibkan Baliho Cabub Bantul". Kesalahan informasi tersebut ada pada pada poin nomor 4, "Tak selayaknya Wabub Bantul mengatakan Bupati Bantul gagal dalam memimpin Bantul".

Ketua DPC Partai Demokrat ini meminta kepada IDN Times untuk meluruskan kembali pemberitaan agar tidak terjadi gejolak politik, terutama terhadap pendukung Bupati Bantul dan wakil Bupati Bantul yang keduanya akan kembali maju dalam Pilkada 2020 mendatang.

1. Klarifikasi Nur Rakhmat terkait pernyataan wakil bupati Bantul mengatakan Bupati gagal dalam memimpin Bantul‎

Nur Rakhmat Klarifikasi Soal Wabup Sebut Bupati Bantul GagalIDN Times/Daruwaskita

Nur Rakhmat mengakui sebelumnya dihubungi oleh jurnalis dari IDN Times melalui sambungan telepon. Jurnalis itu bertanya terkait pencopotan baliho bakal calon bupati Bantul dan bakal calon wakil bupati Bantul yang diturunkan oleh Satpol PP Pemkab Bantul dan juga seputar majunya dirinya menjadi bakal calon wakil bupati Bantul dari Partai Demokrat Bantul.

"Saat saya menerima telepon untuk melakukan wawancara, saya sedang dalam perjalanan dengan menggunakan mobil sehingga komunikasi melalui saluran telepon kurang terdengar bagus," katanya, Rabu (16/10).

Ada sejumlah pertanyaan terkait dengan penurunan baliho oleh Satpol PP, tentang niat dirinya maju menjadi bakal calon bupati Bantul, dan tentang kondisi pemerintahan di Kabupaten Bantul terkait bupati dan wakil bupati yang punya niat maju sebagai bacalon bupati Bantul dalam Pilkada 2019 yang akan datang.

"Ada pertanyaan terkait hubungan Bupati Bantul Suharsono dan Wakil Bupati Bantul yang tidak harmonis bisa berdampak pada program pembangunan di Bantul yang bisa terhambat karena kedua pemimpin di Bantul tak lagi harmonis," ujarnya.

Nur yang juga mantan anggota DPRD Bantul 2014-2019 ini mendengar informasi dari berbagai pihak bahwa hubungan antara wakil bupati dan bupati Bantul kurang harmonis.‎‎

"Jadi saya bilang kalau sudah tidak harmonis bahkan pendukung dari Wabup Bantul mengkritisi kepemimpinan Bupati Bantul adalah hal yang tidak layak karena baik buruknya bupati dan wakil bupati tentunya bukan saja kegagalan bupati namun juga wakilnya karena 1 paket," ungkapnya.

"Ya mungkin saat saya berbicara tentang pendukungnya wakil bupati Bantul yang justru mengkritisi kebijakan Bantul ada kesalahan informasi bahwa wakil bupati menyatakan bupati Bantul telah gagal. Namun sebenarnya tidak seperti itu. Mungkin juga pas saya bicara sinyal telepon sedang buruk karena di perjalanan sehingga diartikan berbeda dan ketika berita tayang bukan seperti yang saya maksudkan atau inginkan," tambahnya lagi.

Baca Juga: Persaingan Memanas, Satpol PP Tertibkan Baliho Bakal Cabup Bantul

2. Sadar banyak lawan politik yang ingin menjatuhkan dengan berbagai cara ‎

Nur Rakhmat Klarifikasi Soal Wabup Sebut Bupati Bantul GagalIDN Times/Daruwaskita

Kendati demikian, Nur mengaku sangat sadar bahwa ketika dirinya memutuskan terjun dalam dunia politik, apalagi ingin maju menjadi bakal calon bupati, tentu ada pihak yang tidak senang. Hal tersebut menurutnya wajar.

Pun ketika berbicara salah sedikit saja, ia sadar ada pihak-pihak yang berusaha  membunuh karakter dirinya untuk memenangkan persaingan dalam Pilkada.

"Saya paham dengan konsekuensi saya ingin maju menjadi bakal calon wakil bupati Bantul pasti ada pihak yang tidak senang. Tapi itu semua saya terima dengan senang hati,"tuturnya.

3. Berharap tidak ada lagi pihak-pihak yang salah paham

Nur Rakhmat Klarifikasi Soal Wabup Sebut Bupati Bantul GagalIDN Times/Daruwaskita

Politisi asal Kecamatan Srandakan ini berharap dengan adanya pelurusan informasi, tidak ada lagi pihak-pihak yang memanfaatkan berita yang telah tayang sebelumnya sebagai sarana untuk membunuh karakter dirinya dan juga membuat gaduh perpolitikan di Bantul.

"Ini kan hanya kesalahan komunikasi saja dan sudah saya luruskan semoga ke depannya suasana politik di Bantul tetap adem," jelasnya.

Lebih lanjut, Nur juga mengungkapkan tetap akan berjuang untuk memperoleh posisi calon wakil bupati Bantul meski itu bukan mudah. Sebab, salah satu tugas partai adalah menyiapkan calon pemimpin dan juga memberikan pilihan kepada masyarakat untuk memilih calon pemimpin yang diinginkan.

"Itu berat memang namun saya akan tetap berjuang dan juga realistis dengan kondisi yang ada," tuturnya.

Baca Juga: Akar Rumput PKB dan PDIP Inginkan Kadernya Jadi Calon Bupati Bantul 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya