Nelayan di Gunungkidul Kesulitan Membeli BBM Bersubsidi di SPBU

BBM non subsidi membuat mesin kapal cepat rusak

Gunungkidul, IDN Times - Nelayan di Kabupaten Gunungkidul kesulitan untuk memperoleh BBM bersubsidi meski para nelayan ini sudah mengantongi surat rekomendasi. Hal ini karena SPBU menolak melayani pembelian BBM bersubsidi dengan jeriken.

1. Nelayan mampu beli BBM non subsidi namun tak cocok dengan mesin 2-tak‎

Nelayan di Gunungkidul Kesulitan Membeli BBM Bersubsidi di SPBUIDN Times/Daruwaskita

Sekretaris DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) DI Yogyakarta Gamal Asgar mengatakan, para pemilik SPBU saat ini tidak mau lagi melayani pembelian BBM bersubsidi dengan menggunakan jeriken. Padahal setiap harinya nelayan butuh BBM bersubsidi jenis premium dan solar agar perahu dapat melaut untuk mencari nafkah.

"Nelayan itu sebenarnya bisa saja dan mampu membeli BBM non subsidi. Namun, BBM seperti Pertalite dan Pertamax tidak sesuai dengan mesin kapal yang berjenis 2-tak. Mesin 2-tak kan butuh oli samping, jika dicampur dengan Pertamax atau Pertalite mesin akan cepat rusak," katanya saat melakukan audiensi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Gunungkidul di Gedung DPRD Gunungkidul, Selasa (8/10).

Baca Juga: Gunungkidul Jadi Pilot Project Google For Education di DIY

2. Mesin 2-tak cocok dengan karakteristik laut selatan ‎

Nelayan di Gunungkidul Kesulitan Membeli BBM Bersubsidi di SPBUIDN Times/Daruwaskita

Gamal melanjutkan, dipilihnya mesin 2-tak bukan tanpa alasan. Ini karena karakteristik laut selatan yang bergelombang sehingga sangat cocok dengan mesin 2 tak yang mesinnya mampu merespons cepat untuk menghindari gelombang.

"Saat ini jumlah nelayan mencapai 2 ribuan dan setiap bulannya butuh BBM bersubsidi jenis solar 43 ton untuk kapal berukuran 5 GT hingga 30 GT dan BBM premium sebanyak 180 ton bagi nelayan yang menggunakan mesin tempel 2-tak," ujarnya.

3. Harus ada SPBU yang ditunjuk melayani BBM untuk nelayan

Nelayan di Gunungkidul Kesulitan Membeli BBM Bersubsidi di SPBUANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Kabupaten Gunungkidul, Krisna Berlin mengatakan akan segera mengkoordinasikan pertemuan antara pengusaha SPBU dengan nelayan. Selama ini, pemilik SPBU enggan menjual BBM bersubsidi kepada nelayan karena ada oknum yang ditangkap polisi dan SPBU juga terseret hukum.

"Bila perlu pihak Pertamina juga harus diundang agar ada solusi bersama," katanya.

DPK pun memberikan solusi agar ada 1 SPBU yang menyalurkan BBM khusus kepada nelayan sehingga SPBU yang ditunjuk tak lagi takut melayani pembelian BBM bersubsidi untuk nelayan.

"Kalau sudah ada kejelasan bahwa SPBU itu ditunjuk untuk menyalurkan BBM kepada nelayan maka tak ada lagi ketakutan melayani BBM bersubsidi untuk nelayan," ungkapnya.‎

Baca Juga: 3 Kecamatan di Gunungkidul Mulai Kehabisan Anggaran Dropping Air 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya