Mudik Dilarang, Jumlah Paket Makanan di Gunungkidul Melonjak  

Setiap hari sekitar 700 paket dikirim dan diterima 

Gunungkidul, IDN Times - ‎Larangan mudik Lebaran yang diberlakukan oleh pemerintah mulai tanggal 6-17 Mei 2021 berdampak positif pada perusahaan ekspedisi pengiriman barang. Lonjakan jumlah pengiriman dan penerimaan paket melonjak hingga 80 persen dibandingkan hari biasanya.

"Ya lonjakan pengiriman dan penerimaan paket meningkat 70 hingga 80 persen dibandingkan hari biasanya," ujar Manajer Operasional PT Pos Indonesia Cabang Wonosari, Yudha Anggawa Dewantoro, Jumat (7/5/2021).

Baca Juga: Sri Sultan HB X Larang Warga Jogja Lakukan Takbir Keliling 

1. Paket kebanyakan berisi makanan

Mudik Dilarang, Jumlah Paket Makanan di Gunungkidul Melonjak  IDN Times/Anata Fitri

Menurut Yudha paket dari Gunungkidul sebagian besar dikirimkan ke DKI Jakarta dan Jawa Barat. Sementara penerimaan paket didominasi berasal dari Jawa Tengah. Sebagian besar isi paket berupa makanan hingga kue kering.

"Ya rata-rata setiap hari terdapat sekitar 700  paket yang kita kirim dan kita terima," tuturnya.

2. Peningkatan sejak 1 Mei 2021

Mudik Dilarang, Jumlah Paket Makanan di Gunungkidul Melonjak  ilustrasi Kantor Pos Indonesia yang berada di Kota Tua, Jakarta Barat (IDN Times/Aldila Muharma)

Peningkatan baik pengiriman maupun penerimaan paket sejak 1 Mei 2021. Hal ini  diperkirakan akan terus meningkat sampai H-3 Lebaran.

"Jadi mungkin ini dampak larangan mudik sehingga masyarakat memilih mengirimkan paket ke keluarganya di kampung," ucapnya.

Meski ada lonjakan peningkatan pengiriman dan penerimaan paket, tapi dibandingkan saat awal pendemik masih jauh lebih rendah 15 persen.

"Awal pandemik tahun lalu jauh lebih banyak dibandingkan saat ini menjelang Lebaran tahun ini," ucapnya.

3. Dilarang mudik pilih kirim paket ke orang tua‎

Mudik Dilarang, Jumlah Paket Makanan di Gunungkidul Melonjak  Ilustrasi Moda Transportasi untuk Mudik. (IDN Times/Mardya Shakti)

Salah seorang warga Gunungkidul, Dina mengaku sudah dua tahun ini tidak bisa pulang mudik ke Pekalongan, Jawa Tengah. Ia akhirnya memilih untuk mengirimkan paket ke orang tua.

"Kan mudik dilarang, mudik juga tidak bisa. Akhirnya kirim paket saja ke orang tua," ujarnya.‎

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya