Merasa Tidak Miskin, Puluhan Warga Gunungkidul Kembalikan Dana Bantuan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gunungkidul, IDN Times -Mendapatkan bantuan khususnya bagi warga yang kurang mampu atau miskin selalu diharapkan, namun tidak berlaku bagi puluhan warga Kabupaten Gunungkidul.
Warga yang tergabung sebagai Kelompok Mandiri Kecamatan Gedangsari, justru menolak bantuan tersebut. Dalam acara Revolusi Mental di Kecamatan Gedangsari, sebanyak 30 warga menolak pemberian bantuan bagi warga miskin.
1. Dapat bantauan PKH untuk usaha keripik talas
Salah satu warga yang menolak mendapatkan bantuan sebagai warga miskin adalah Hartini. Hartini mengaku mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) sejak tanun 2017. Saat menerima itu keluarganya masuk dalam kategori keluarga prasejahtera.
"Saya dapat bantuan modal untuk usaha keripik talas dari dana PKH tersebut," katanya, Selasa (6/8).
Baca Juga: Abrasi Parah Sebabkan Penahan Laju Tsunami di Pantai Bantul Hilang
2. Undurkan diri dari penerima PKH karena sudah mampu
Seiring berjalannya waktu, usahanya terus berkembang. Dari usaha berjualan keripik talas, Hartini dapat membantu perekonomian keluarga.
"Saya sudah bisa buka warung keripik talas dan suami juga bekerja. Masak menerima bantuan PKH lagi. Kan masih banyak yang membutuhkan. Untuk itu saya mengundurkan diri secara sukarela dari daftar penerima bantuan" ungkapnya.
3. Usaha lancar, lepaskan status sebagai penerima PKH
Kondisi yang sama dilakukan oleh Suharti. Ia mengaku tidak lagi menerima dana bantuan, lantaran suaminya juga memiliki usaha sendiri.
"Saya dapat bantuan sejak tahun 2017. Empat kali menerima dana Rp500 ribu, sekali menerima Rp300.00. Dari uang itu saya buka usaha warung makan. Makanya saya memutuskan berhenti sebagai penerima bantuan," katanya.
4. Masih banyak warga tak mampu membutuhkan dana PKH
Camat Gedangsari Imam Santoso mengapresiasi warga yang menolak bantuan kemiskinan di wilayah Kecamatan Gedangsari. Menurutnya aksi ini dilakukan sekitar 30 warga, dan kemungkinan akan bertambah seiring meningkatnya ekonomi keluarga.
"Jadi PKH ditujukan untuk yang memang tidak mampu. Kalau yang mampu sebaiknya menolaknya karena masih banyak warga lain yang membutuhkan," ujarnya.
Baca Juga: Peringati HPN, Wartawan Kulon Progo Bedah Rumah Warga Miskin