Meninggal di Taiwan, Abu Jenazah Sapti Tiba di Bantul

Sapti meninggal usai dirawat hampir dua pekan di rumah sakit

Bantul, IDN Times - Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Dusun Pranti, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta meninggal dunia di Taiwan setelah dirawat di rumah sakit selama dua pekan.

Sapti Wulan Siti Dewi Rahayu (28) meninggal di Taiwan akibat penyakit paru-paru pada 14 April 2019 yang lalu. Abu jenazahnya tiba di rumah duka, Sabtu (4/5) sekitar pukul 04.00 WIB yang disambut isak tangis keluarganya.

Jenazah almarhumah Sapti dimakamkan di pemakaman keluarga tak jauh dari rumah duka sekitar pukul 14.00 WIB.

1. Almarhumah berangkat ke Taiwan tahun 2010‎

Meninggal di Taiwan, Abu Jenazah Sapti Tiba di BantulIDN Times/Daruwaskita

Bupati Bantul Suharsono yang melayat di rumah duka mengatakan almarhumah berangkat bekerja sebagai TKI di Taiwan sejak 2010 dan diberangkatkan oleh Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang legal.

"Almarhumah sempat pulang sekali untuk memperpanjang paspor dan kembali lagi ke Taiwan untuk bekerja," katanya saat ditemui di rumah duka, Sabtu (4/5).

2. Dipulangkan dalam kondisi sudah dikremasi‎

Meninggal di Taiwan, Abu Jenazah Sapti Tiba di BantulIDN Times/Daruwaskita

Mantan perwira menengah Polda Banten itu mengatakan almarhumah dikirim ke Indonesia bukan dalam bentuk jenazah namun sudah dilakukan kremasi sehingga yang tiba di Indonesia adalah abu jenazah dari almarhumah.

"Memang bukan jenazah yang dikirim ke Indonesia atau rumah duka namun sudah dalam bentuk abu dan telah dikremasi di Taiwan," tuturnya.

Baca Juga: TKI ini Belum Dibayar Selama 15 Tahun!

3. Hak almarhumah sebagai TKI legal akan diberikan‎

Meninggal di Taiwan, Abu Jenazah Sapti Tiba di BantulIDN Times/Daruwaskita

Suharsono menyatakan karena almarhumah merupakan TKI yang legal maka seluruh hak dari almarhumah akan diberikan oleh PJTKI yang memberangkatkannya ke Taiwan.

"Nanti akan diurus oleh PJTKI dan Disnakertrans Bantul akan mengawalnya sehingga semua hak akan diberikan kepada pihak keluarga almarhumah,"katanya.

4. Almarhumah sempat berkomunikasi dan mengaku punya masalah keluarga‎

Meninggal di Taiwan, Abu Jenazah Sapti Tiba di BantulIDN Times/Daruwaskita

Sementara Muryanto, ayah kandung dari almarhumah mengaku baru diberitahu oleh mantan istrinya Sumarsih bahwa anak semata wayangnya meninggal baru setelah tiga hari kemudian.

"Jadi anak saya meninggal pada tanggal 14 April namun saya baru diberi tahu pada tanggal 17 April saat pemilu sedang berlangsung," ungkapnya.

Muryanto mengaku sebelum anak semata wayangnya meninggal hasil pernikahan dengan Sumarsih, almarhumah sering berkomunikasi dengan adik keponakannya yang mengaku sudah tidak kuat lagi.

"Saya tidak tahu tidak kuat karena masalah apa. Tapi yang jelas ada masalah dengan keluarga mantan istri saya. Apalagi beberapa bulan ayah tiri anak saya datang ke Taiwan,"terangnya.

Meski banyak misteri atas kematian putri tunggalnya, Muryanto sudah mengiklaskan putrinya dipanggil duluan oleh Allah dan itu sudah jalan yang harus dilalui.

"Semoga semua beban hilang dan saya iklas," ucapnya.‎

Baca Juga: Kurang dari 2 Bulan, 18 TKI Asal Sampang Meninggal di Luar Negeri

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya