Mengenal Belalang Bulus yang Tewaskan Warga Gunungkidul

Belalang bulus pernah serang tanaman pertanian tahun 2018

Gunungkidul, IDN Times - ‎Seorang warga Padukuhan Seloharejo, Kalurahan Sodo, Kapanewon Paliyan, Kabupaten Gunungkidul, meninggal dunia pada Senin (5/12/2022) usai menyantap belalang bulus atau belalang setan (Aularches miliaris). Lalu, bagaimana persebaran dan keberadaan belalang bulus di wilayah Kabupaten Gunungkidul?

1. Serangan belalang bulus pada lahan pertanian tak signifikan merusak tanaman‎

Mengenal Belalang Bulus yang Tewaskan Warga GunungkidulBelalang bulus (Dok. Polsek Paliyan)

Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Raharjo Yuwono, mengatakan belalang bulus pada tahun 2018 yang lalu pernah menyerang lahan pertanian di Bumi Handayani. Namun demikian serangan belalang bulus tidak signifikan merusak tanaman.

"Biasanya belalang bulus hinggap di tanaman jagung namun juga di pohon perdu atau pohon yang bercabang," ujarnya, Rabu (7/12/2022).

Baca Juga: Konsumsi Belalang Bulus, Seorang Warga Gunungkidul Meninggal

2. Persebaran belalang bulus di Gunungkidul

Mengenal Belalang Bulus yang Tewaskan Warga GunungkidulIlustrasi wilayah di Gunungkidul.(IDN Times/Daruwaskita)

Menurut Raharjo, pada tahun 2018 terjadi ledakan belalang bulus di Gunungkidul. Saat itu populasi belalang bulus paling banyak ditemukan di Kalurahan Karangrejek dan Baleharjo di Kapanewon Wonosari. Selain itu juga ditemukan di Kapanewon Karangmojo serta Nglipar.

"Jadi kalau kemarin belalang bulus ditemukan di Paliyan ya sangat mungkin karena keberadaan belalang bulus ini sudah menyebar ke mana-mana," ungkapnya.

3. Belalang bulus memiliki usia lebih panjang dibandingkan belalang lainnya‎

Mengenal Belalang Bulus yang Tewaskan Warga GunungkidulIlustrasi Belalang (IDN Times/Sunariyah)

Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) BKSDA Yogyakarta, Kusmardiastuti, mengatakan dari literatur yang ada, belalang bulus memiliki usia yang lebih panjang dibandingkan belalang lainnya.

"Kalau belalang bulus usianya lebih panjang 9-10 bulan dibandingkan belalang lainnya. Empat bulan masa bertelurnya," kata dia.

Pihaknya belum bisa menilai terkait pengendalian populasi. Jika kebutuhan makan tercukupi maka akan ada banyak belalang.

"Kalau ekosistemnya seimbang maka belalang bulus tidak akan berkembang banyak. Sebab belalang bulus itu makanan laba-laba dan burung," ucapnya. "Nah, kalau belalang bulus itu banyak mungkin karena predatornya berkurang dan makanan kecukupan."

Baca Juga: Heboh, Fenomena Air Menyembur dari Dalam Tanah di Gunungkidul

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya