Kisah Eko, Putra Markijan Salah Satu Pahlawan Demokrasi

Sempat mengeluh kecapekan dan kegiatan sehari-hari menurun‎

Bantul, IDN Times - Ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia saat menjalankan tugas dalam Pemilu 2019 lalu. Salah satu pahlawan demokrasi, sebutan bagi KPPS yang meninggal dunia adalah Markijan anggota KPPS TPS 20 Dusun Grogol, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Markijan menjadi korban ke 2 yang meninggal dunia setelah menjalankan tugas sebagai anggota KPPS TPS 20 Dusun Grogol.

1. Sebelum pemilu banyak kegiatan namun dijalani dengan biasa saja

Kisah Eko, Putra Markijan Salah Satu Pahlawan DemokrasiIDN Times/Daruwaskita

Kepergian Markijan yang begitu mendadak dan tak ada yang menyangka membawa duka bagi istri dan dua anak almarhum Markijan. Putra sulung almarhum Markijan, Eko Setyo Nugroho mengatakan pasca menjadi anggota KPPS di TPS 20, kesehatan ayahnya terus menurun dan aktivitas sehari-hari juga menurun tidak seperti biasanya.

"Bapak itu orang sangat sibuk karena memegang beberapa jabatan sepert bendahara masjid yang kebetulan baru membangun, mengajar setiap pagi ke Gunungkidul hingga menjadi ketua kelompok ternak. Namun sebelum pemilu  dijalani dengan santai dan tidak terlihat lelah,"kata Eko saat dihubungi awak media, Senin (13/5).

Baca Juga: Mujiono Anggota KPPS Yang Meninggal Dunia, di Mata Warga

2. Paska pemilu terlihat aktivitas terus menurun

Kisah Eko, Putra Markijan Salah Satu Pahlawan DemokrasiIDN Times/Istimewa

Namun demikian pasca menjadi petugas KPPS sangat terlihat penurunan aktivitas ayahnya yang sering terlihat kelelahan dan sering mengantuk bahkan saat jam istirahat mengajar pernah minta dikeroki oleh kerabat guru.

"Jadi satu hari sebelum meninggal bapak minta dikerokin disekolahan oleh kerabat guru,"ujarnya.

3. Usai pemilu masih mengajar seperti biasanya‎

Kisah Eko, Putra Markijan Salah Satu Pahlawan DemokrasiIDN Times/Istimewa

Pemuda yang kini masih melanjutkan kuliah S2 di UMY ini mengatakan paska pemilu juga melakukan aktivitas mengajar di Gunungkidul dan tidak pernah ijin karena sakit.

"Masih masuk mengajar seperti biasanya namun memang kelelahan tampak sekali dengan kegiatan yang menurun,"ucapnya.

Baca Juga: IDI: Ratusan Petugas KPPS Meninggal Bukan Karena Kelelahan 

4. Usai pemilu masih mengajar seperti biasanya‎

Kisah Eko, Putra Markijan Salah Satu Pahlawan DemokrasiIDN Times/Istimewa

Pemuda yang kini masih melanjutkan kuliah S2 di UMY ini mengatakan paska pemilu juga melakukan aktivitas mengajar di Gunungkidul dan tidak pernah ijin karena sakit.

"Masih masuk mengajar seperti biasanya namun memang kelelahan tampak sekali dengan kegiatan yang menurun,"ucapnya.

5. Pasrah dengan santunan yang dijanjikan pemerintah‎

Kisah Eko, Putra Markijan Salah Satu Pahlawan DemokrasiANTARA NEWS/Aditya Pradana Putra

Eko berharap jika memang pemerintah ingin memberikan santunan maka janji itu bisa direalisasikan namun demikian jika tidak hal itupun tidak masalah.

"Saya serahkan sepenuhnya kepada pemerintah,"kata Eko yang mengaku pasrah atas kebijakan pemerintah tersebut.

6. Sebelum meninggal sempat ke masjid dan menemani putri sulungnya salat tahajut‎

Kisah Eko, Putra Markijan Salah Satu Pahlawan DemokrasiIDN Times/Daruwaskita

Kisah meninggalnya Markijan juga disampaikan tetangganya Supadi. Dia mengatakan jam 12 malam sebelum paginya almarhum diketahui meninggal sempat menemani anak bungsunya untuk salat tahajut dan sore harinya masih ke masjid karena almarhum juga pengurus serta takmir masjid Maula Magribi Parangtritis.

"Jadi beberapa jam sebelum meninggal itu masih sehat. Tapi kok tidur kebablasan akhirnya meninggal,"ujar Supadi.

Baca Juga: KPU Bantul Tunggu Santunan Uang Duka Untuk Mujiono 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya