Keluarkan Bau Busuk, Rumah Pemotongan Ayam di Bantul Disidak

Rumah pemotongan ayam tersebut diduga mencemari lingkungan

Bantul, IDN Times - Tim gabungan dari Kalurahan Sumbermuryo, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, menggelar inspeksi mendadak atau sidak di tempat pemotongan ayam di Padukuhan Gunungan RT 01, Kalurahan Sumbermulyo.

Sebabnya, warga mengeluhkan bau busuk dan limbah yang diduga mencemari lingkungan. Selain itu, rumah potong tersebut juga diduga tidak mengantongi izin alias ilegal.

Baca Juga: Ada Pedagang Tak Pakai Masker, Pasar Gathak Bakal Ditutup 3 Hari

1. Rumah pemotongan ayam dikeluhkan warga karena limbahnya menimbulkan bau busuk

Keluarkan Bau Busuk, Rumah Pemotongan Ayam di Bantul DisidakLurah Sumbermulyo, Ani Widayani. IDN Times/Daruwaskita

Lurah Desa Sumbermulyo, Ani Widayani mengatakan sidak yang dilakukan oleh tim gabungan dari kalurahan menindaklanjuti dari keluhan dari warga atas usaha penyembelihan ayam yang telah mencemari lingkungan dengan bau busuk yang menyengat.

"Jadi usaha pemotongan ayam itu berada di dalam kampung dan dikeluhkan warganya karena membuang limbah cair yang menimbulkan bau busuk yang sangat menyengat. Dan usaha tersebut berlangsung tahunan tanpa izin sama sekali," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (14/2/2021).

3. Tempat pemotongan ayam tidak memiliki IPAL yang memadai

Keluarkan Bau Busuk, Rumah Pemotongan Ayam di Bantul DisidakTempat pemotongan ayam yang terlihat kotor dan mengeluarkan bau busuk. IDN Times/Daruwaskita

Dari temuan tim kalurahan, usaha penyembelihan ayam tidak memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang memadai. Air limbah dibiarkan mengalir ke pekarangan orang lain.

"Saat tim dari kalurahan melihat tempat produksi juga terlihat sangat kotor dan jorok sekali ditambah bau busuk yang menyengat," ucapnya.

Ani menjelaskan, pihak yang menjalankan usaha pemotongan ternak bukanlah pemilik rumah, tapi keponakannya yang merupakan warga Padukuhan Kaligondang. Dua rumah yang digunakan untuk tempat usaha merupakan rumah milik Ponijo yang juga merupakan kaum rois RT 01 dan RT 02, Padukuhan Gunungan dan rumah satunya lagi merupakan rumah tabon yang selama ini ditinggali oleh keponakan Bapak Ponijan.

"Jadi halaman belakang rumah dari dua rumah itu yang dibeteng (ditembok) tinggi kemudian dijadikan tempat usaha pemotongan ayam," ucapnya.

3. Pemilik rumah pemotongan ayam berjanji akan segera pindah

Keluarkan Bau Busuk, Rumah Pemotongan Ayam di Bantul DisidakTim dari Kalurahan Sumbermulyo sidak ke tempat pemotongan ayam di Padukuhan Gunungan. IDN Times/Daruwaskita

Dari keterangan pemilik rumah, yaitu istri dari Bapak Ponijo, kepada tim dari kalurahan yang melakukan sidak berjanji akan segera pindah tempat usaha di tengah sawah yang jauh dari pemukiman penduduk.

"Itu janjinya ya," ucapnya.

Pihak pemerintah kalurahan sendiri akan memanggil secara resmi pemilik usaha pemotongan ayam dan pemilik rumah untuk membuat pernyataan tertulis terkait rencana pemindahan tempat usaha dan tenggang waktu kapan tempat usaha tersebut pindah.

"Kita ingin ada kepastian secara tertulis bukan hanya lisan saja agar ada kepastiannya dan tidak ingkar janji," ucapnya.

4. Tetangga mengaku sungkan mengingatkan

Keluarkan Bau Busuk, Rumah Pemotongan Ayam di Bantul DisidakLimbah pemotongan ayam meluber hingga kepekarangan milik orang lain. IDN Times/Daruwaskita

Salah satu warga yang rumahnya tak jauh dari rumah pemotongan ayam, Joko mengaku sudah tahunan dirinya dan keluarga harus menghirup udara busuk dari limbah pemotongan ayam yang meluber ke pekarangan milik orang lain. Bahkan setiap mobil pick up yang membawa ayam untuk disembelih ketika dicuci, air buangan cucian mobil juga meluber ke jalan sehingga membuat jalan becek dan bau tidak sedap.

"Sebenarnya tetangga sudah banyak yang mengeluh bau busuk namun sungkan untuk menegur karena di belakangnya ada Pak Kaum yang dituakan oleh warga. Namun sebagai orang yang dituakan justru membiarkan keponakannya menjalankan usaha pemotongan ayam yang mencemari lingkungan," ujarnya.

Warga dalam hati tidak ingin mengusik usaha pemotongan ayam jika tidak mengganggu lingkungan namun karena tidak ada usaha untuk memperbaiki IPAL-nya dan bau busuk semakin menyebar ketika hujan lebat terjadi akhirnya ada yang berkeluh kesah kepada pemerintah Kalurahan Sumbermulyo.

"Kalau pemerintah kalurahan menindaklanjuti, ya karena tidak ingin warga lingkungannya tercemar sementara yang usaha mendapatkan keuntungan tanpa memikirkan dampak lingkungannya," tuturnya.

"Kalau kita ya permasalahannya serahkan sepenuhnya kepada pemerintah kalurahan. Toh kalau masih nekat pemerintah desa bisa berkoordinasi dengan kapanewon atau dinas terkait di Pemda Bantul," ungkapnya. 

Baca Juga: Gara-gara Kerja Bakti, Puluhan Orang di Bantul Positif COVID-19

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya