Januari 2021, Pasien COVID-19 yang Meninggal di Gunungkidul Melonjak 

Salah satu penyebabnya kekurangan tempat tidur critical

Gunungkidul, IDN Times - Dinas Kesehatan Gunungkidul mencatat sebanyak 47 pasien konfirmasi COVID-19 meninggal dunia di Kabupaten Gunungkidul sejak pandemik berlangsung pada Maret 2020 hingga 18 Januari 2021.

Dari jumlah kumulatif tersebut, sebanyak 20 kasus atau hampir separuh di antaranya terjadi pada bulan Januari 2021.

Baca Juga: Tanpa Hasil Rapid Test, Wisatawan di Gunungkidul Diminta Putar Balik

1. Pasien dengan komorbid tak kebagian tempat tidur critical

Januari 2021, Pasien COVID-19 yang Meninggal di Gunungkidul Melonjak Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty. IDN Times/Daruwaskita

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengakui kematian pasien COVID-19 cukup tinggi pada bulan Januari 2020. Hal tersebut disebabkan karena kekurangan tempat tidur critical pada pasien positif COVID-19 dalam kategori berat atau memiliki komorbid.

"Ada penyakit penyerta pada pasien namun kita kekurangan tempat tidur kritikal. Ada yang butuh tempat tidur critical namun sudah penuh," saat dikonfirmasi wartawan, Senin malam (18/1/2021).

2. Akan menambah lima tempat tidur kritikal

Januari 2021, Pasien COVID-19 yang Meninggal di Gunungkidul Melonjak Ilustrasi petugas medis melakukan perawatan terhadap pasien terinfeksi virus corona (COVID-19) di instalasi khusus. ANTARA FOTO/REUTERS/Ronen Zvulun

Untuk mengantisipasi kekurangan tempat tidur critical tersebut, Dewi mengatakan pihaknya tengah berusaha menambah lima tempat tidur lagi sehingga total tempat tidur critical menjadi 10 bed.

"Minggu depan ditargetkan menjadi 10 tempat tidur kritikal," ungkapnya.

3. PMI Gunungkidul telah melayani 278 pemakaman dengan protokol COVID-19

Januari 2021, Pasien COVID-19 yang Meninggal di Gunungkidul Melonjak Tim relawan PMI Gunungkidul memakamkan jenazah pada masa pandemi. Dokumentasi PMI Gunungkidul

Meningkatnya jumlah pasien COVID-19 yang meninggal turut menjadi tantangan berat bagi relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Gunungkidul. Mereka setiap hari harus menguburkan jenazah dengan protokol COVID-19. Setiap harinya, PMI menyiapkan 15 orang relawan penguburan jenazah COVID-19.

"Mereka harus selalu siap jika sewaktu-waktu ditugaskan," kata Ketua PMI Gunungkidul, Iswandoyo.

Relawan yang juga manusia biasa terkadang mengalami kelelahan namun karena sudah menjadi tugas dan komitmen untuk kemanusian maka harus siap melakukan penguburan.

"Sampai hari ini (bulan Januari 2021) kita sudah menguburkan 31 jenazah dengan protokol COVID-19," ucapnya.

Menurutnya, jika dihitung sejak pandemik berlangsung penguburan bagi pasien positif COVID-19, suspect, probable, hingga jenazah dari luar kota, sudah mencapai 287 pemakaman dan semuanya menggunakan protokol COVID-19.

"Kadang dalam satu hari kita memakamkan tiga hingga empat jenazah dengan protokol COVID-19," ujarnya.

Baca Juga: DIY Darurat Rumah Sakit, Jangan Biarkan Jadi Kolaps Gegara COVID 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya