Ini Data Kerusakan dan Kerugian Akibat Cuaca Ekstrem di Bantul

Kerugian sementara diperkirakan mencapai Rp37 juta‎

Bantul, IDN Times ‎- Cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang menerpa beberapa wilayah di Kabupaten Bantul pada hari Jumat (30/10/2020) sore.

Bencana tersebut menimbulkan sejumlah kerusakan di berbagai titik. Mulai dari rumah rusak, pohon tumbang, hingga tanah longsor.

Baca Juga: Gelombang Pasang, Sejumlah Rumah Makan di Pantai Depok Porak-Poranda

1. Wilayah terdampak tersebar di 8 kecamatan

Ini Data Kerusakan dan Kerugian Akibat Cuaca Ekstrem di BantulKepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul,Dwi Daryanto. IDN Times/Daruwaskita

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto, mengatakan, berdasarkan data hingga pukul 22.00 WIB pada Jumat (30/10/2020), cuaca ekstrem tersebut telah menyebabkan pohon tumbang di 13 lokasi, angin kencang terjadi di 32 titik, dan gerakan tanah di satu titik.

Wilayah terdampak meliputi delapan kecamatan dan 12 desa yang berakibat tertutupnya akses jalan, rusaknya rumah, terganggunya jaringan listrik dan terhambatnya aliran sungai.

"Untuk estimasi kerugian sementara akibat cuaca ekstrem diperkirakan mencapai Rp37.900.000. Namun data terus berkembang dan diperkirakan kerugian juga akan mengalami penambahan," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (31/10/2020).

2. Pendataan kerusakan masih berlangsung

Ini Data Kerusakan dan Kerugian Akibat Cuaca Ekstrem di BantulUpdate data kerusakan dan kerugian akibat cuaca ekstrim yang terjadi di Bantul pada Jumat (30/1//2020). www.twitter.com@PusdalopsBantul

Pihaknya, kata Dwi bersama dengan TNI, Polri, FPRB dan relawan kebencanaan, PLN, Tagana, Sar Sultan Agung dan stakeholder terkait telah melakukan penanganan atas kerusakan yang terjadi.

Mulai dari memotong dan memindahkan pohon yang melintang di jalan, memindahkan pohon yang menimpa atap rumah warga hingga bergotong-royong membenahi atap milik rumah warga yang rusak akibat hujan lebat disertai angin kencang.

"Jadi sampai siang ini kita masih melakukan update data terkait kerusakan akibat cuaca ekstrem yang terjadi kemarin hari Jumat," katanya.

3. Sedikitnya tujuh rumah mengalami rusak ringan

Ini Data Kerusakan dan Kerugian Akibat Cuaca Ekstrem di BantulPohon tumbang menimpa rumah di Sendangadi, Mlati, Sleman, Jumat (14/2). (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Manajer Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) BPBD Bantul, Aka Luk-Luk mengatakan hujan lebat disertai angin juga menyebabkan kerusakan rumah warga dan fasilitas umum. Setidaknya ada tujuh rumah warga yang mengalami kerusakan ringan.

"Kerusakan rumah ini akibat angin kencang yang terjadi di Kecamatan Sewon, Bantul, Kasihan, Banguntapan, Piyungan, Dlingo, Bambanglipuro dan Kecamatan Sanden," katanya.

4. 15 pohon tumbah disalah satu pedukuhan di Desa Srimartani

Ini Data Kerusakan dan Kerugian Akibat Cuaca Ekstrem di BantulIlustrasi pohon tumbang timpa rumah. IDN Times/Istimewa

Sementara Plt. Camat Piyungan, Roy Robert EB, mengatakan hujan lebat dan angin kencang melanda Desa Srimartani menyebabkan banyak pohon tumbang di dua pedukuhan.

"Di Pedukuhan Wanujoyo Kidul saja ada 15 pohon yang tumbang," katanya.

Salah satu pohon yang tumbang bahkan mengenai garasi milik salah satu warga yang di dalam garasi terdapat tiga truk dan salah satunya tertimpa pohon.

"Selain itu pohon tumbang juga menimpa jaringan listrik sehingga mengakibatkan lampu listri sempat padam sebelum diperbaiki oleh petugas dari PNL dibantu oleh warga,"katanya.

Sementara, akun Twiter milik BPBD Bantul @PusdalopsBantul telah mengunggah data kerusakan kerusakan akibat cuaca buruk pada Jumat (30/10/2020) hingga pukul 22.00 WIB.

Dalam cuitannya, ada 46 titik yang terdampak cuaca ekstrem, meliputi 8 kecamatan dan 12 desa. Terdapat pohon tumbang di 13 titik lokasi yang berdampak pada rusaknya tiga rumah, 6 jaringan listrik, lima akses jalan dan dua dampak lainnya.

Sementara angin kencang terjadi di 32 titik lokasi. Hal ini berdampak pada 30 rumah mengalami kerusakan dan dua dampak lainnya. Sedangkan pergerakan tanah terjadi pada satu titik yang mengakibatkan kerusakan sebuah tanggul sungal.‎

Baca Juga: Dua Wisatawan Nekat Terjun dari Tebing Pantai Ngandong Gunungkidul 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya