Harga Terpuruk, Relawan dan Petani Lakukan Aksi Bagi-Bagi Bawang Merah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times – Relawan bersama dengan petani bawang merah di Kabupaten Bantul menggelar aksi simpatik dengan membagi-bagikan bawang merah kepada pengguna jalan di Perempatan Ring Road Dongkelan, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
1. Sebagai bentuk keprihatinan atas harga yang terpuruk
Aksi yang bertajuk "Selamatkan Petani Bawang Merah di Kabupaten Bantul" ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan relawan dan juga petani bawang merah di Bumi Projotamansari.
Seperti diberitakan sebelumnya, hasil panen bawang merah hanya dihargai Rp 5.000 per kilogram, membuat petani merugi. Sementara, pemerintah Kabupaten Bantul tak juga bereaksi atas nasib para petani bawang merah yang sebentar lagi akan panen raya.
Tak kurang dari 1 kwintal bawang merah yang diikat dengan berat 0,5 kilogram hingga 1 kilogram dibagikan oleh para relawan dan petani kepada pengguna jalan di Perempatan Ring Road Dongkelan. Tak butuh waktu lama, bawang merah kualitas super yang hanya dihargai Rp 5 ribu oleh pedagang langsung ludes dibagikan oleh relawan dan petani.
Baca Juga: Jelang Panen Raya, Harga Bawang Merah Terjun Bebas
2. Panen 1 ton bawang merah hanya laku Rp 5 ribu di tangan pedagang
Rujito, salah satu petani di lahan pasir Pantai Samas, Dusun Ngepet, Desa Srigading, Kecamatan Sanden mengaku memanen sekitar 1 ton bawang merah dengan kualitas tinggi. Namun, pedagang hanya menawar Rp5 ribu per kilogram. Uang pun tidak langsung dibayarkan, melainkan diberikan ketika bawang merah sudah diambil oleh pedagang yang lebih besar dari luar kota.
"Kalau ndak mau bayar belakang, pedagang cari petani yang lainnya karena memang stok sedang melimpah di petani," katanya di sela-sela aksi simpatik membagikan bawang merah kepada pengguna jalan di Perempatan Ring Road Dongkelan, Jumat (23/3).
3. Dalam dua pekan lagi akan ada panen raya bawang merah di 4 kecamatan
Menurut Rujito, dalam waktu 2 pekan hampir semua petani bawang merah akan panen raya di 4 kecamatan. Bisa dipastikan, stok bawang merah yang semakin bertambah membuat harganya di tingkat petani makin terpuruk.
"Kalau sekarang saja yang panen bawang merah baru di lahan pasir harganya jatuh, nantinya petani yang tanah di lahan persawahan dipastikan akan jatuh lagi," ujarnya.
4. Masa Bupati Idham Samawi, pemerintah beli hasil pertanian petani ketika harga terpuruk
Mbah Dhuwur, sapaan akrab Rujito, mengatakan, pada masa HM Idham Samawi, pemerintah Bantul pernah memiliki program membeli hasil pertanian ketika harga jatuh, baik bawang merah maupun cabai. Namun, program itu saat ini tak lagi dilakukan.
"Saya berharap sebagai petani kecil semoga pemerintah berpihak kepada petani karena modal untuk menanam juga dari uang pinjaman. Belilah hasil pertanian milik petani Bantul ketika harga jatuh sehingga petani tidak merugi terlalu banyak," ujarnya.
5. Butuh uluran tangan pemerintah untuk memperhatikan nasib para petani
Subardjo, koordinator relawan, mengatakan petani bawang merah saat ini butuh uluran tangan dari pemerintah karena pengusaha tidak berpihak kepada para petani.
"Kalau bukan pemerintah siapa lagi yang bisa membantu para petani. Kenapa dulu punya program bagus dengan membeli hasil pertanian yang harganya terburuk sehingga petani tidak merugi banyak namun program tersebut kini tak ada lagi," tuturnya.
Baca Juga: Mendekati Panen Raya, Petani Bawang Merah di Bantul Justru Resah