Gara-gara Kerja Bakti, Puluhan Orang di Bantul Positif COVID-19

Kasus penularan COVID-19 di Karangsemut jadi pembelajaran

Bantul, IDN Times - Akibat kerja bakti membangun masjid tanpa menerapkan protokol kesehatan, puluhan warga di Dusun Karangsemut, Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul, tertular COVID-19

Menurut data dari Satgas COVID-19 setempat, warga yang terkonfirmasi positif mencapai 24 orang.

Baca Juga: Pelantikan Bupati-Wakil Bupati Bantul Belum Ada Kepastian

1. Data terakhir warga terpapar COVID-19 capai 24 orang

Gara-gara Kerja Bakti, Puluhan Orang di Bantul Positif COVID-19Ilustrasi seorang pasien COVID-19. ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica

Satgas COVID-19 Kalurahan Trimulyo, Wikan Werdokisworo, mengatakan awal mula penularan COVID-19 di Padukuhan Karangsemut berawal dari salah satu warga yang terpapar COVID-19 mengikuti kegiatan kerja bakti membangun masjid. Akibatnya warga lain juga terpapar COVID-19.

"Kalau data awalnya baru sekitar 10-15 orang, saat ini warga yang tertular COVID-19 mencapai 24 orang," katanya, Kamis (11/2/2021).

"Data kemungkinan akan bertambah karena belum semua hasil laboratorium belum keluar," ungkapnya lagi.

2. Penularan COVID-19 tidak hanya dalam satu RT

Gara-gara Kerja Bakti, Puluhan Orang di Bantul Positif COVID-19Ilustrasi gotong royong pembangunan masjid. (Dok. IDN Times/Masjid Nusantara)

Menurutnya penularan COVID-19 berawal adanya satu warga terpapar COVID-19 mengikuti kerja bakti membangunan masjid. Akibatnya warga yang ikut kerja bakti turut terpapar COVID-19.

"Yang terpapar bukan hanya warga dalam satu RT saja namun sudah menyebar ke RT lain di Padukuhan Karangsemut," ucapnya.

3. Kasus penularan COVID-19 di Karangsemut jadi pembelajaran bersama

Gara-gara Kerja Bakti, Puluhan Orang di Bantul Positif COVID-19Kepala Inspektorat Pemkab Bantul, Hermawan Setiaji (kanan). IDN Times/Daruwaskita

Plt Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Bantul, Hermawan Setiaji, mengatakan sosialisasi terkait dengan protokol kesehatan dan juga PTKM tahap I dan II serta PPKM mikro sudah disampaikan kepada masyarakat namun masyarakat abai sehingga terjadi penularan COVID-19.

"Mungkin saja masih ada anggapan bahwa COVID-19 itu tidak ada sehingga dalam melakukan kegiatan juga tidak menaati protokol kesehatan," tuturnya.

Kepala Inspektorat Bantul ini menilai kejadian yang menimpa warga di Padukuhan Karangsemut menjadi pembelajaran bagi semua masyarakat Bantul pentingnya menerapkan protokol kesehatan apalagi saat melakukan kerja bakti dengan melibatkan orang banyak.

"Yang jelas sudah difasilitasi dengan tracing, testing dan treatment. Sudah dilakukan swab serta difasilitasi perawatan di shelter bagi pasien positif COVID-19," ujarnya.

Lebih jauh Hermawan mengatakan dalam PPKM Mikro peran pemerintah kalurahan, dukuh hingga RT dan masyarakat sebagai subjek sangat penting dalam mencegah penularan COVID-19 di wilayahnya masing-masing.

"Dalam kondisi seperti saat ini berbagai kegiatan yang melibatkan banyak orang lebih baik ditunda seperti kerja bakti, arisan dan kegiatan lainnya yang melibatkan masa dalam jumlah banyak," ujarnya.

Baca Juga: Tak Patuhi Prokes, Resepsi Pernikahan di Piyungan Bantul Dibubarkan

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya