DPRD Kaget Slogan Bantul 'Projotamansari' di Sejumlah Gapura Dihapus

Diganti dengan slogan Makaryo Mbangun Deso

Bantul, IDN Times -‎Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta baru saja merayakan hari jadinya yang ke-188 pada Sabtu (20/7) yang lalu. Namun, anggota DPRD Bantul dibuat terkejut dengan dihapusnya akronim 'Projotamansari' (Produktif-Profesional, Ijo Royo-royo, Tertib, Aman, Sehat, dan Asri) yang jadi slogan Kabupaten Bantul.

Slogan tersebut tidak lagi ditemukan di sejumlah gapura selamat datang di jalan raya menuju wilayah Kabupaten Bantul. Akronim tersebut berganti dengan tulisan Makaryo Mbangun Deso yang merupakan visi dan misi Bupati Bantul Suharsono.

1. Moto Bantul Projotamansari‎ sudah ada sejak zaman bupati-bupati sebelumnya

DPRD Kaget Slogan Bantul 'Projotamansari' di Sejumlah Gapura DihapusIDN Times/Paulus Risang

Ketua DPRD Kabupaten Bantul, Hanung Raharjo mengaku kaget dengan hilang tulisan moto Kabupaten Bantul yaitu Projotamansari yang diganti dengan tulisan Makaryo Mbangun Deso.

"Kalau tidak suka dengan pemerintahan yang lalu seharusnya tidak mengganti moto Bantul dengan Projotamansari karena moto itu sudah ada sejak zaman bupati sebelum-sebelumnya," ujarnya, Senin (22/7).

Baca Juga: Hari Jadi Kabupaten Bantul Ke-188, Ini Pesan Sri Sultan HB X

2. Penggantian slogan Bantul dinilai tidak tepat

DPRD Kaget Slogan Bantul 'Projotamansari' di Sejumlah Gapura DihapusIDN Times/Daruwaskita

Mengganti moto Projotamansari dengan visi-misi pemerintah yang saat ini berkuasa tidaklah tepat. Jika melihat kabupaten lain seperti Gunungkidul dengan moto Handayani, Kabupaten Sleman dengan Sembada, maka kepala daerah yang berkuasa tidak serta merta mengganti moto kabupaten mereka dengan visi-misi kepala daerah yang berkuasa.

"Dari dahulu Bantul punya moto Projotamansari, Gunungkidul punya moto Handayani. Penguasa berganti namun moto tetap saya dan pembangunan kan harusnya berkesinambungan bukan parsial-parsial tergantung siapa yang berkuasa," ucap politisi PDI Perjuangan ini.

"Dulu saat Bu Ida berkuasa di Bantul memang menambahi Projotamansari dengan Demokratis dan Agamis namun itu tidak menghilangkan moto Projotamansarinya,"ucapnya lagi.

3. Bumi Projotamansari adalah ciri khas Bantul

DPRD Kaget Slogan Bantul 'Projotamansari' di Sejumlah Gapura DihapusIDN Times/Daruwaskita

Hal sama juga diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bantul Arny Tyas Palupi yang terkejut dengan penghapusan moto Bantul Projotamansari di sejumlah gapura selamat datang di Kabupaten Bantul.

"Saya kira tidak tepat mengganti moto Bantul dengan Projotamansari dengan visi misi bupati yang berkuasa saat ini," ucapnya.

Meski berganti kekuasaan seperti kabupaten lain di Yogyakarta maka moto kabupaten tersebut masih sama seperti Gunungkidul dengan Handayaninya, Kabupaten Sleman dengan Sembadanya.

"Nanti kalau media menulis julukan Bantul bukan lagi bumi Projotamansari namun bumi Makaryo Mbangun Deso. Ciri khas Bantul akan hilang dengan sebutan bumi Projotamansarinya," terang politisi Golkar ini.

4. 'Makaryo Mbangun Deso' sudah terpampang masif di berbagai papan reklame milik Pemda

DPRD Kaget Slogan Bantul 'Projotamansari' di Sejumlah Gapura DihapusIDN Times/Daruwaskita

Ketua Komisi C DPRD Bantul, Wildan Nafis mengaku belum sempat melihat dihapusnya tulisan Projotamansari di gapura penanda wilayah Bantul. 

"Yang saya lihat masif tulisan Makaryo Mbangun Deso di papan-papan reklame milik Pemkab Bantul. Apa masih kurang?" katanya.

Bila perlu, Komisi C pun akan mencari tahu siapa yang mengusulkan slogan Bantul Projotamansari diganti dengan tulisan Makaryo Mbangun Deso.

"Coba nanti kita akan telisik karena jelas ini akan menghilangkan moto dan ciri khas kabupaten Bantul dengan Projotamansarinya. Apalagi di situs resmi milik Pemkab Bantul masih ada penjelasan tentang moto Projotamansari yang kepanjangannya produktif-profesional, ijo royo-royo, tertib, aman, sehat dan asri," ungkapnya.‎

Baca Juga: Mengenal Sejarah Bantul, Kabupaten Paling Selatan di Yogyakarta

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya