Disidak, Renovasi Bangunan SD Senilai Rp3,6 M di Bantul Asal-asalan

Pengerjaan proyek juga melebihi batas waktu yang ditentukan

Bantul, IDN Times - Bobroknya pengerjaan proyek renovasi gedung dan bangunan non gedung senilai Rp3,6 miliar untuk 4 sekolah dasar yakni SD Pucung Wukirsari, SD Jejeran Pleret, SD Karanggayam Segoroyoso dan SD Panggang Bambanglipuro semakin terkuak.

Sebelumnya, sidak Komisi C menemukan kayu kusen jendela keropok hingga pemasangan ubin keramik miring kedalam sehingga ketika ada hujan akan terjadi genangan air. Kini, ada temuan baru terkait penggunaan genting yang tidak sesuai dengan spesifikasi awal.

Baca Juga: Kayu Penyangga Rapuh, Atap SD di Gunungkidul Nyaris Ambruk

1. Penggantian genting tak sesuai dengan kontrak awal‎

Disidak, Renovasi Bangunan SD Senilai Rp3,6 M di Bantul Asal-asalanPenggantian genting tak sesuai kontrak. IDN Times/Daruwaskita

Pemasangan genting yang seharusnya 74 meter kubik menggunakan genting baru namun dalam kenyataannya rekanan hanya memasang genting baru hanya 35 meter kubik sehingga genting yang dipasang terlihat belang-belang.

"Sesuai dengan laporan akhir atau MC dari rekanan menggunakan genting baru sebanyak 74 meter kubik namun dalam kenyataannya hanya 35 meter kubik saja yang baru. Makanya genting belang-belang antara yang baru dan lama," kata anggota Komisi D DPRD Bantul, Eko Sutrisno Aji usai sidak di SD Pucung dan SD Jejeran, Rabu (19/11).

2. Sidak baru melihat pembangunan proyek yang kasat mata saja‎

Disidak, Renovasi Bangunan SD Senilai Rp3,6 M di Bantul Asal-asalanAnggota Komisi D DPRD Bantul, Eko Sutrisno Aji. IDN Times/Daruwaskita

Politisi PPP mengatakan sidak tersebut baru melihat yang kasat mata dan belum melihat kayu untuk rangka atap, yang mungkin juga tidak sesuai dengan spesifikasi yang disepakati.

"Mungkin kalau kita masuk sampai dalam atap akan terlihat seberapa banyak kayu baru yang digunakan dan kayu bekas yang digunakan kembali," ungkapnya.

3. Nilai proyek SD Pucung yang lebih dari Rp 1 miliar dinilai terlalu mahal‎

Disidak, Renovasi Bangunan SD Senilai Rp3,6 M di Bantul Asal-asalanKayu pada cendela gunakan kayu yang keropos. IDN Times/Daruwaskita

Proyek senilai lebih dari Rp 1 miliar lebih untuk perbaikan rangka atap, pengecetan tembok, pengerjaan kusen jendela, genting dan konstruksi kuda-kuda dinilai terlalu mahal dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

"Saya kira dengan nilai proyek lebih dari Rp 1 miliar hasilnya harus jauh lebih bagus dari apa yang kita lihat," ujar Wakil Ketua Komisi D, Yasmuri.

4. Minta inspektorat diminta sidak SD yang pengerjaan proyek diduga tak sesuai spesifikasi‎

Disidak, Renovasi Bangunan SD Senilai Rp3,6 M di Bantul Asal-asalanKetua Komisi D DPRD Bantul, Enggar Suryo Jatmiko. IDN Times/Daruwaskita

Sementara Ketua Komisi D DPRD Bantul Enggar Suryo Jatmiko mengatakan proyek Rp3,6 milyar tersebut dibagi untuk renovasi bangunan dan non bangunan untuk 4 sekolah dari dengan perincian, Rp1,026 miliar untuk SD Pucung, Rp2,218 miliar untuk SD Jejeran, Rp358 juta untuk SD Karanggayam, dan Rp93,8 juta untuk SD Panggang.

"Anehnya dalam papan proyek di setiap sekolah hanya terpasang total nilai proyek Rp 3,6 miliar tidak dipecah nilai proyek setiap sekolah," ujarnya.

Untuk pengerjaan SD Jejeran yang dimulai 8 Juli dengan lama pengerjaan selama 150 hari kerja atau paling lambat 10 Desember 2019 maka jelas sudah menyalahi kontrak awal. Ketika ada dugaan pengerjaan proyek tidak sesuai kontrak, Enggar mengatakan sebaiknya inspektorat turun ke lapangan untuk melakukan audit investigasi internal terkait perencanaan proyek renovasi gedung dan non gedung di 4 SD tersebut‎

"Saya kira ini dari awal perencanaan dari awal sudah amburadul. Saya kira pihak inspektorat juga harus turun tangan karena kondisinya cukup buruk dan tidak sesuai dengan yang diharapkan," ujar politisi Partai Gerindra ini.

Baca Juga: Renovasi Gedung SD Senilai Rp3,6 Miliar Tak Sesuai Kesepakatan

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya