Dishub Bantul Akui Kesulitan Mendata Pemudik

Sebagian besar angkutan umum di Bantul tak beroperasi lagi

Bantul, IDN Times - ‎Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten Bantul mengaku tak mampu berbuat banyak terkait adanya pemudik dari wilayah pandemi COVID-19 yang pulang ke Bantul.

Oleh karena itu, Dishub Bantul mendorong kepala kepala desa hingga Ketua RT untuk mendata pendatang baru atau warga yang pulang merantau dari luar kota.

Baca Juga: PDP yang Meninggal Dunia di DIY Bertambah Dua Orang

1. Tak ada pemudik yang turun di Terminal Palbapang Bantul‎

Dishub Bantul Akui Kesulitan Mendata PemudikTerminal Palbapang Bantul. IDN Times/Daruwaskita

Kepala Dishub Bantul, Aris Suhariyanta mengatakan para pemudik yang menggunakan angkutan umum seperti bus dipastikan tidak akan turun ke terminal Palbapang Bantul. Kemungkinan mereka turun di seputaran Ring Road Selatan Bantul dan terminal Giwangan.

"Tentunya kita akan kesulitan untuk memantau pemudik yang turun dari bus di sekitar Ring Road Selatan. Apalagi mereka sudah dijemput keluarganya. Tidak mungkin kita mendata pemudik," katanya, Jumat (27/3).

2. Pemudik yang pulang ke Bantul dijemput keluarga atau naik angkutan online‎

Dishub Bantul Akui Kesulitan Mendata PemudikPengemudi ojek online di Depok yang mengantar penumpangnya (IDN Times/Rohman Wibowo)

Aris mengatakan para pemudik juga tidak mungkin melanjutkan perjalanan menggunakan angkutan umum seperti bus AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi). Sebab, sejak COVID-19 melanda, banyak bus AKDP di Bantul yang berhenti beroperasi.

"Paling kalau tidak dijemput keluarga, pemudik bisa menggunakan taksi online atau ojek online. Nah itu susah lagi bagi kita mendatanya," terangnya.

3. Dukuh dan Ketua RT ujung tombak pendataan pemudik

Dishub Bantul Akui Kesulitan Mendata PemudikPengurus APDESI Bantul foto bersama Bupati dan Kapolres Bantul. IDN Times/Daruwaskita

Dengan kondisi tersebut, kata Aris, pihak yang kini menjadi ujung tombak untuk melakukan pemantauan pemudik adalah Kepala Dusun dan Ketua RT.

"Kini penyebaran COVID-19 juga sangat tergantung dengan ketegasan para kepala dusun dan ketua RT agar pendatang yang baru saja dari daerah Pandemi COVID-19 untuk isolasi diri dan jika ada gejala ke COVID-19 segera ke tempat pelayanan kesehatan terdekat," terangnya.

4. Bus pariwisata tak lagi beroperasi

Dishub Bantul Akui Kesulitan Mendata PemudikIlustrasi bus wisata. tobawisata.com

Lebih jauh Aris mengatakan tak hanya angkutan umum yang kini hampir 100 persen tak beroperasi di Bantul namun bus pariwisata saat ini juga tak ada yang beroperasi. Sopir dan kondektur semua dirumahkan karena memang tidak ada pesanan wisata.

"Jadi sektor transportasi saat ini juga sedang kolaps seperti sektor pariwisata yang juga terpuruk," ucapnya.‎

Baca Juga: Pandemi COVID-19, Pemkab Bantul Minta Perantau Tunda Mudik Tahun Ini

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya