Dari Daun Kelor, Siti Haida Raup Omzet Belasan Juta

Produk Kelorida Bantul bahkan diekspor sampai Dubai

Bantul, IDN Times - ‎Bermula dari anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Ngudi Rejeki di Kalurahan Trirenggo, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, Siti Haida Hutagaol mempelajari cara mengolah daun kelor sejak 2016.

Kini berbekal pengalamannya, Siti Haida mengembangkan sendiri usaha produksi makanan dan minuman berbahan daun kelor. Produknya laris manis bahkan hingga diekspor ke Dubai, Uni Emirat Arab.

1. Mulai pamerkan produknya di Bantul Ekspo 2019

Dari Daun Kelor, Siti Haida Raup Omzet Belasan JutaSiti Haida Hutagaol owner Kelorida Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Ditemui di rumah produksi Kelorida di Padukungan Bakulan, Trirenggo, Bantul, Siti Haida mengatakan produk Kelorida mulai diperkenalkan pada 2019 bersama dengan produk-produk dari KWT Ngudi Rejeki.

"Produk-produk dari daun kelor yang mendapatkan respons yang baik dari konsumen itu mendorong kelompok mencoba mengembangkan atau membuat inovasi produk-produk yang menggunakan bahan baku daun kelor," katanya, Rabu (24/8/2022).

Baca Juga: Medarrie Works, Pembuat Miniatur Kereta Api dari Hobi Jadi Uang   

2. Belajar membuat produk turunan daun kelor di KWT Ngudi Rejeki

Dari Daun Kelor, Siti Haida Raup Omzet Belasan JutaProses pembuatan cokelat daun kelor.(IDN Times/Daruwaskita)

Siti mengaku, produk dari KWT Ngudi Rejeki dan Kelorida sangat menarik bagi konsumen. Pasalnya, daun kelor ternyata mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan seperti mengobati penyakit gula, asam urat, dan penyakit lainnya.

"Dari daun kelor itu, produk turunannya yang saat ini sudah beredar di pasaran mencapai lebih dari 20 produk," ungkapnya.

Siti mengatakan, ia memutuskan memproduksi sendiri produk turunan dari daun kelor untuk memenuhi kebutuhan pasar. Meski begitu, ia tidak lepas sama sekali dengan KWT Ngudi Rejeki sebagai cikal bakal Kelorida.

"Dengan merekrut sejumlah tenaga, saya kemudian memproduksi minuman, makanan hingga obat-obat herbal dari turunan daun kelor. Bahkan sampai hari ini sudah puluhan toko jejaring nasional yang memajang produk Kelorida. Produk Kelorida sudah dipajang di Bandara YIA," ucapnya.

3. Bahan baku daun kelor dipasok oleh KWT Ngudi Rejeki

Dari Daun Kelor, Siti Haida Raup Omzet Belasan JutaProduk turunan daun kelor yang diproduksi oleh Kelorida Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Menurut Siti, Kelorida menjadi tempat produksi, sedangkan bahan baku daun kelor dari KWT Ngudi Rejeki yang beranggotakan 20 orang.

"Jadi KWT selain membuat produk sendiri juga memasok daun kelor ke Kelorida Bantul yang setiap hari sudah membuat produk turunan dari daun kelor," tuturnya.

Harga produk Kelorida Bantul, kata dia, cukup terjangkau mulai dari Rp8 ribu hingga Rp65 ribu.

"Ya kalau untuk sehat harga sebenarnya tidak masalah. Sejumlah produk yang banyak diburu oleh konsumen seperti cokelat kelor hingga teh seduh daun kelor," ungkapnya.

Dengan semakin banyaknya produk yang sudah didistribusikan ke berbagai toko berjejaring, koperasi hingga Bandara YIA, Siti mengaku dalam satu bulannya mampu meraup rupiah hingga Rp15 juta per bulan dan jumlah tersebut akan bertambah jika saat ikut pameran.

"Kalau omzet dari pameran dalam satu harinya saja bisa mencapai Rp 15 juta. Pembelian bisa langsung di tempat maupun secara daring," terangnya.

4. Simbiosis KWT Ngudi Rejeki dan Kelorida

Dari Daun Kelor, Siti Haida Raup Omzet Belasan JutaKetua KWT Ngudi Rejeki, Suharti. (IDN Times/Daruwaskita)

Sementara, Ketua KWT Ngudi Rejeki, Suharti, mengatakan Kelorida memiliki kemampuan dan inovasi dalam membuat produk daun kelor.

"Saya akui memang lebih maju karena didukung anggaran dan kreativitas dan jaringan perdagangan yang dimiliki oleh pemilik Kelorida," ujarnya.

Suharti tak mempermasalahkan jik Kelorida lebih maju . Ia tak menampik KWT Ngudi Rejeki memang terkendala berbagai hal sehingga tidak bisa berkembang pesat seperti Kelorida.

"Kalau anggotanya ibu-ibu se-Kalurahan Trirenggo tentunya untuk ketemu saja tidak gampang, apalagi bersama-sama membuat produk. Ya pasti juga akan sulit. Namun yang jelas meski Kelorida maju namun tidak mungkin meninggalkan KWT Ngudi Rejeki," tandasnya.

Baca Juga: Belanja Minim Plastik di Litterless Toko Grosir Ramah Lingkungan Jogja

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya