Daftar Vaksinasi secara Daring, Banyak Lansia di Bantul yang Kesulitan

Harus ada solusi bagi lansia yang tak bisa mendaftar

Bantul, IDN Times - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul mulai membuka pendaftaran calon penerima vaksinasi untuk kategori lansia.

Dalam unggahan di akun Instagram resmi Pemkab Bantul, @pemkabantul, dijelaskan cara mendaftar vaksinasi bagi lansia, yakni dengan mengisi formulir melalui laman ikutvaksin.bantulkab.go.id.

Namun, sejumlah lansia justru mengalami kesulitan dalam melakukan pendaftaran.

Baca Juga: Mudik Diizinkan, Bupati Bantul Minta Vaksinasi Selesai Sebelum Lebaran

1. Masih gagap membuka laman untuk mendaftar sebagai penerima vaksin

Daftar Vaksinasi secara Daring, Banyak Lansia di Bantul yang KesulitanPexels/Limon Das

Salah satu lansia, Juminem (67), mengaku kesulitan untuk melakukan pendaftaran secara daring. Mau tak mau, ia harus meminta bantuan anak untuk mengisi  formulir di laman yang disediakan oleh Pemkab.

"Saya punya gawai Android, namun gagap teknologi ketika harus membuka laman dan mengisi formulir untuk nantinya mendapatkan suntikan vaksin," katanya, Kamis (18/3/2021).

2. Minta tolong anak untuk mengisi formulir secara online

Daftar Vaksinasi secara Daring, Banyak Lansia di Bantul yang KesulitanIlustrasi vaksinasi COVID-19 bagi lansia. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Pensiunan guru agama yang mengajar di sejumlah Sekolah Dasar Negeri di Kapanewon Pundong ini mengaku beberapa temannya yang sudah pensiun juga mengaku kesulitan untuk mengisi formulir pendaftaran sebagai penerima vaksin dan harus dibantu oleh anak atau cucunya.

"Yang jelas butuh pendampingan orang lain untuk mengisi formulir pendaftaran vaksin secara daring," ujarnya.

Warga Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, ini mengaku di padukuhan tempatnya tinggal banyak lansia yang tinggal serumah hanya dengan cucunya atau anaknya. Mereka pun belum tentu juga mengetahui informasi adanya pendaftaran suntikan vaksin secara daring.

"Banyak juga lansia yang tidak memiliki gawai dan jika pun memiliki gawai hanya untuk menelepon. Kalau diminta mendaftar secara daring pasti tidak bisa," ungkapnya.

3. Satgas kalurahan dan padukan siap menjadi pendaftaran vaksin untuk lansia

Daftar Vaksinasi secara Daring, Banyak Lansia di Bantul yang KesulitanIlustrasi Satgas COVID-19 kalurahan. IDN Times/Daruwaskita

Sementara, Sekretaris Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Bantul, Mahardi Badrun, mengatakan sejauh ini informasi yang diterima baru ada pendaftaran secara online bagi lansia yang akan mendapatkan vaksin.

"Ya, lansia yang hidup bersama anaknya atau cucunya masih bisa didaftarkan oleh anak atau cucunya. Kalau hanya tinggal berdua atau sendirian di rumah dan tidak memiliki gawai pasti tercecer tidak mendaftar," ujarnya.

Badrun berharap ada solusi lain bagi lansia yang mendaftar secara luring yang nantinya bisa dilakukan oleh Satgas COVID-19 di tingkat RT, padukuhan ataupun kalurahan sehingga lansia tetap mendapatkan layanan suntikan vaksin.

"Bayangkan kalau lansia hidup di daerah terpencil, tidak memiliki gawai, tentunya tidak bisa mendaftar baik secara daring atau offline jika tidak dibantu Satgas," ungkapnya.

Namun demikian sampai hari ini, Mahardi Badrun yang menjabat sebagai Lurah Seloharjo, Kapanewon Pundong, ini belum mendapatkan petunjuk teknis dari Satgas kabupaten jika ada lansia yang kesulitan mendaftar sebagai penerima vaksin.

"Kalau ada petunjuk teknis dan melibatkan satgas kalurahan atau padukuhan kita siap melaksanakan petunjuk teknis tersebut," tuturnya.

4. Gugus Tugas akan berikan solusi bagi lansia yang kesulitan mendaftar secara daring

Daftar Vaksinasi secara Daring, Banyak Lansia di Bantul yang KesulitanKetua Komisi D DPRD Bantul, Enggar Suryo Jatmiko. IDN Times/Daruwaskita

Terpisah, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul, dr. Sri Wahyu Joko Santosa mengatakan setelah para lansia melakukan pendaftaran secara online nantinya data pendaftar akan disinkronkan dengan data lansia yang ada di Disdukcapil yang memiliki data seluruh lansia di Bantul.

"Jadi berapa lansia yang sudah mendaftar, jumlah yang belum mendaftar, hingga lansia yang bukan penduduk Bantul namun berdomisili di Bantul, akan diketahui," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Oki ini mengaku pasti akan ada kebijakan lain yang akan segera dilakukan jika terjadi kendala lansia sulit untuk mendaftar dengan melihat jumlah lansia yang telah mendaftar melalui online.

"Pasti ada solusi karena lansia menjadi prioritas setelah pemberian vaksin kepada pelayan publik telah selesai," ujarnya.

"Nantinya pemberian suntikan vaksin akan diberikan oleh petugas nakes di wilayah puskesmasnya masing-masing. Teknis pemberian suntikan vaksin akan diatur lebih lanjut," tuturnya.

Sementara Ketua Komisi D, DPRD Bantul, Enggar Surya Jatmiko, mengatakan dipastikan banyak lansia yang kesulitan mendaftar secara online dan harus dibantu oleh keluarga atau tetangganya. Namun, bagi lansia yang tinggal dipelosok, tidak memiliki gawai tentunya akan kesulitan untuk mendaftar secara daring apalagi harus menyertakan nomor telepon untuk menerima SMS pemberitahuan jadwal suntikan vaksin pertama dan kedua.

"Masih banyak persoalan yang harus disiapkan solusinya agar semua lansia mendapatkan vaksin karena masuk kategori rentan. Namun dengan pendaftaran daring bisa melihat antusiasme lansia untuk mendapatkan suntikan vaksin," terang politisi Gerindra ini.

Baca Juga: Masa Kedaluwarsa Vaksin 2 Bulan Lagi, Dinkes Bantul Genjot Vaksinasi

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya