Cuaca Ekstrem 1000 Anggota FPRB Bantul Siaga 24 jam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bantul menyiagakan sekitar 1000 anggota FPRB di Bantul untuk persiapan terjadinya potensi bencana . Relawan FPRB akan diturunkan ke sejumlah titik bencana untuk berjaga selama 24 jam.
Baca Juga: Hadapi Potensi Bencana, BPBD Bantul Andalkan Bantuan Relawan
1. FPRB dirikan posko siaga hadapi cuaca ekstrem
Ketua Umum FPRB Kabupaten Bantul, Waljito mengatakan selain menyiagakan personel FPRB, langkah lain adalah mendirikan posko siaga yang terpusat di Kantor BPBD Kabupaten Bantul.
"Kita sudah ada FPRB di 75 desa yang ada di Kabupaten Bantul dan 30 komunitas relawan lainnya yang siap bergerak manakala terjadi bencana," katanya usai acara pelantikan pengurus FPRB Kabupaten Bantul periode 2020-2023, Minggu (12/1).
2. Peralatan penanganan bencana sudah disiapkan dari desa hingga kecamatan
Menghadapi cuaca ekstrem tak hanya personel yang disiapkan namun juga peralatan yang mendesak digunakan saat terjadi bencana banjir, tanah longsor, puting beliung sehingga ketika bencana langsung bisa ditangani.
"Kesiapan alat sudah cukup baik dan lengkap karena di setiap kelurahan, kecamatan juga sudah menyiapkan peralatan jika ada bencana terjadi. Termasuk kesiapan dari relawan di setiap desa," terangnya.
Forum Pengurangan Resiko Bencana melakukan tugasnya mulai dari penanaman pohon, hingga pemberian sosialisasi kepada warga yang tinggal pada zona merah. Jika terjadi relawan melakukan bencana evakuasi korban ke daerah aman, pendirian posko pengungsian hingga nantinya proses rehabilitasi bagi para korban bencana.
"Kita jangan sampai gagap manakala terjadi bencana sehingga memang persiapan sedini mungkin dari personel dan peralatan juga harus disiapkan," ucapnya.
3. Setiap FPRB di desa siap diterjunkan jika terjadi bencana
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Dwi Daryanto mengatakan menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi akan berlangsung hingga tanggal 18 Januari keberadaan FPRB sangat penting dalam mengurangi resiko bencana. Pengukuhan ini diharapkan juga semakin memantapkan kesiap-siagaan relawan dalam menghadapi bencana.
"Saat setiap desa juga sudah ada FPRB Desa di 75 desa di Bantul yang siap diterjunkan mana kala ada bencana di desa," ucapnya.
BPBD juga sudah memetakan daerah yang rawan banjir, rawan longsor dan rawan terjadinya angin puting beliung sehingga warga yang tinggal di daerah zona merah tersebut diminta meningkatkan kewaspadaannya.
"Sosialisasi terus kita lakukan dan bagaimana caranya menyelamatkan diri ketika potensi bencana tersebut terjadi," terangnya.
Baca Juga: BMKG Ingatkan Warga Waspadai Potensi Hujan Lebat