PPP Bantul Ajak Demokrat, PBB Dan Golkar Wujudkan Poros Tengah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Menjelang pilkada, tiga partai di Bantul yang dimotori PAN, PKS dan PPP ditambah dua partai lainnya, Demokrat dan Partai Bulan Bintang bergabung membentuk koalisi poros tengah.
Bahkan koalisi ini bakal menggandeng satu partai yakni Partai Golkar, yang hingga hari ini belum menyatakan sikap berkoalisi atau mendukung pasangan calon bupati atau wakil bupati Bantul.
1. Partai Demokrat juga ingin bergabung dalam koalisi PAN, PKS dan PPP
Ketua DPC PPP Kabupaten Bantul, Hasyim Turmudzi mengatakan, dari pertemuan tiga ketua partai yang berlangsung Kamis pagi (20/2) dihadiri Ketua DPD II PAN Bantul, Mahmud Ardi Widanto dan Ketua DPD II PKS Bantul, Amir Syarifuddin. Pertemuan kedua ditambah dengan kehadiran EdyPrabowo, Bendahara DPC Partai Demokrat Bantul.
"Jadi dalam pertemuan yang dihadiri oleh pimpinan empat partai, kita berkomunikasi untuk mewujudkan poros tengah dalam Pilkada Bantul 2020," katanya ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (20/2).
Baca Juga: 4 Partai Godok Pembentukan Poros Baru untuk Pilkada Bantul 2020
2. Poros tengah targetkan 19 kursi untuk mengusung paslon bupati dan wakil bupati Bantul
Dari pertemuan empat pimpinan partai, ditemukan pemikiran dan keinginan untuk membentuk poros tengah dalam Pilkada Bantul 2020 mendatang.
"Dengan empat partai bergabung, kita sudah memiliki 13 kursi dan sudah melebih dari syarat untuk mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati dengan minimal 9 kursi," ungkapnya.
Lebih jauh Hasyim mengatakan poros tengah yang digagas oleh PAN, PKS dan PPP tidak saja menargetkan 13 kursi, namun menargetkan 19 kursi dengan mengajak Partai Golkar dan PBB untuk berkoalisi.
"Kalau kita mendapatkan 19 kursi maka masih ada 1 kursi yang nantinya bisa berkoalisi dengan Gerindra yang memiliki 8 kursi untuk mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul sehingga nantinya akan ada 3 pasangan calon yang akan berlaga dalam Pilkada Bantul 2020," tuturnya.
3. Kandidat paslon bupati dan wakil bupati tidak harus dari partai koalisi
Ditanya tentang siapa yang akan diusung sebagai pasangan calon bupati dan calon wakil bupati, Hasyim mengatakan untuk kandidat terbuka bagi semua partai koalisi. Bahkan kandidat bisa berasal dari luar partai, namun harus punya komitmen terhadap partai yang mengusungnya.
"Yang jelas paslon yang akan kita usung adalah kandidat yang bisa memenangkan Pilkada di Kabupaten Bantul,"ujarnya.
"Tapi saat ini kita fokus untuk mewujudkan poros tengah dengan 19 kursi untuk maju dalam Pilkada Bantul 2020,"terangnya.
4. Politik itu cair, belum tentu Partai Demokrat berkoalisi dengan Gerindra usung Suharsono sebagai calon bupati
Sementara Bendahara DPC Partai Demokrat Bantul, Edy Prabowo mengatakan Partai Demokrat yang memiliki kursi di DPRD Bantul tentunya juga ingin berpartisipasi dalam Pilkada Bantul 2020.
"Tidak ada yang pasti dalam politik sebelum pasangan calon didaftarkan ke KPU Bantul, begitu juga Partai Demokrat bisa melakukan komunikasi politik dengan partai lainnya," ujar anggota Komisi B DPRD Bantul ini.
Wowok, panggilan akrab Edy Prabowo mengatakan, meski Ketua DPC Partai Demokrat Bantul menyatakan akan mendukung cabub Suharsono tanpa syarat, namun dalam politik semuanya bisa terjadi.
"Ya itu politik itu kan dinamis, semua bisa terjadi dalam hitungan detik. Tidak ada kawan abadi dan musuh abadi dalam politik yang ada hanya kepentingan yang sama," tegasnya.
Baca Juga: Kader PAN Dukung Adanya Poros Baru dalam Pilkada Bantul 2020