Belum Diwisuda, Banyak Lulusan STTKD Sudah Bekerja

147 wisudawan berhasil raih cumlaude

Bantul, IDN Times -Sebanyak 370 taruna-taruni Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) diwisuda, Sabtu (21/9). Menariknya, 147 wisudawan dan wisudawati meraih predikat cumlaude. Bahkan sebelum diwisuda sudah mendapatkan pekerjaan dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang tua dan juga institusi STTKD Yogyakarta.

1. Pilih program studi yang sesuai dengan kemampuan diri sendiri‎

Belum Diwisuda, Banyak Lulusan STTKD Sudah BekerjaIDN Times/Daruwaskita

‎Salah satu wisudawan yang berpredikat cumlaude dan telah bekerja sebelum menjalani wisuda Zikran Triandanu kepada IDN Times menceritakan bagaimana usaha bisa menempuh studi tepat waktu, mendapatkan predikat cumlaude dan langsung mendapatkan pekerjaan.

Pemuda kelahiran Kota Langsa, Aceh 17 Maret 1998 ini mengatakan untuk bisa menempuh studi tepat waktu dan berprestasi dia memilih program studi yang sesuai dengan kemampuan diri sendiri atau memilih jurusan yang tepat.

"Yang pertama memilih program studi yang disesuaikan dengan kemampuan sendiri atau mengukur kemampuan untuk belajar ketika nantinya memilih program studi yang diinginkan," kata pemuda yang mengambil jurusan Dipoloma III, Manajemen Transportasi, STTKD Yogyakarta saat ditemui di sela-sela acara wisuda taruna-taruni STTKD Yogyakarta, Sabtu (21/9). 

Baca Juga: Pemda KEK Maloy di Kutai Timur Bakal Bangun Bandara Baru

2. Jika jenuh saat kuliah maka ingatlah orang tua yang telah kerja keras menyekolahkan anaknya untuk masa depan yang lebih cerah‎

Belum Diwisuda, Banyak Lulusan STTKD Sudah BekerjaIDN Times/Daruwaskita

Putra dari Darusmin ini menambahkan selalu jika jenuh saat menimba ilmu maka selalu ingat kepada orang-orang yang selalu mendukungnya.

"Kita jauh-jauh disekolahkan orang tua sampai ke Yogyakarta maka ketika sedang dalam kondisi jenuh dengan perkuliahan maka ingat bahwa orang tua telah bekerja keras mencari uang untuk menyekolahkan anaknya. Ketika kita ingat itu maka semangat akan belajar akan kembali pulih," katanya.

3. Pacaran boleh namun harus bisa mengatur waktu ‎

Belum Diwisuda, Banyak Lulusan STTKD Sudah BekerjaUnsplash.com/JoseChomali

Zikran mengaku selama menempuh studi selama 3 tahun mulai tahun 2016 hingga bekerja di BO Garuda di Solo Jawa Tengah belum pernah menjalin cinta apalagi pacaran.

"Kalau mau pacaran juga tidak masalah. Namun pacaran juga harus profesional yaitu bisa mengatur mana waktu untuk belajar dan mana waktu untuk berpacaran. Kalau hanya ngebet pacaran pasti kuliahnya keteteran," katanya sembari tersenyum.‎

"Jangan keluar jalur dan selalu ingat tujuan kita di Yogyakarta itu mau apa? Kan kuliah," tambahnya lagi.

4. Jangan kecil hati meski tak berpredikat cum laude asal tidak malu bertanya dan berbaur dengan lingkungan‎

Belum Diwisuda, Banyak Lulusan STTKD Sudah BekerjaIDN Times/Daruwaskita

Ratna Puspita wisudawan Diploma III Aeronautika yang kini sudah bekerja di Freeport di Papua mengaku tidak perlu berkecil hati jika tidak meraih predikat cumlaude.

Gadis asal Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat ini sebelum diterima di Freeport, mengaku menjalani PKL di hanggar Susi Air. Ketika jam istirahat dirinya berbaur dengan masyarakat dan akhirnya berkenalan dengan warga Papua asli yang bekerja di Freeport.

"Saya sebenarnya iseng tanya, bagaimana bisa kerja di sana (Freeport) akhirnya saya diberitahu kemudian mencoba melamar dan diterima di Freeport. Intinya tidak mendapatkan predikat cumlaude juga bisa mendapatkan pekerjaan asalknya mau berbau dan punya niat untuk bekerja," ungkapnya.

5. Buatlah jaringan sebanyak banyaknya

Belum Diwisuda, Banyak Lulusan STTKD Sudah Bekerjawikimedia.org

Ratna mengaku masuk ke perusahaan internasional seperti Freeport tentunya sangat sulit apalagi pada tes pertama gagal. Namun setelah mencoba mendaftar lagi diterima. 

"Saya diterima bekerja di bagian underground mine dan jauh dari program studi yang salah pilih yaitu Aeronautika namun itu tidak masalah," ujar Ratna yang mengaku sudah bekerja 1 tahun di Freeport.

"Sebenarnya saya harusnya wisuda tahun 2018 yang lalu namun karena bekerja maka tertunda dan baru tahun ini baru ikut wisuda. Jadi kuncinya kembangkan kemampuan membangun jaringan kepada semua orang yang punya kelebihan pasti akan banyak sekali manfaatnya," katanya.‎

Baca Juga: Di Yogyakarta, Kantong Tipis Tetap Bisa Liburan, Ayem!

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya