Bantul Tambah Satu Pasien Positif COVID-19 dari Klaster Tablig Jakarta

Satu keluarga terdiri dari 7 orang rapid test-nya reaktif

Bantul, IDN Times - ‎Jumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Bantul bertambah satu pada Kamis (30/4). Pasien itu adalah laki-laki berusia 76 tahun yang dirawat di Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 (RSLKC) Kabupaten Bantul.

"Dapat saya sampaikan sampai pukul 17.00 WIB ada penambahan jumlah pasien positif COVID-19 sebanyak satu orang sehingga pasien positif yang masih dirawat di rumah sakit menjadi delapan orang," kata juru bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa, Kamis sore.

Baca Juga: Pasien Tak Jujur, 53 Tenaga Kesehatan Sardjito Harus Jalani Tes Swab

1. Tertular pasien positif COVID-19 dari klaster tablig akbar Jakarta‎

Bantul Tambah Satu Pasien Positif COVID-19 dari Klaster Tablig JakartaUpdate data pasien COVID-19 di Bantul, 30 April 2020. Twitter.com/pemkabbantul

Dokter Oki, sapaan akrab dr. Sri Wahyu Joko Santosa, mengatakan tambahan satu pasien positif COVID-19 ini punya riwayat memiliki kontak erat dengan pasien positif nomor 18 yakni laki-laki 48 tahun asal Kecamatan Banguntapan yang merupakan peserta tablig akbar di Jakarta pada Maret 2020 silam.

"Jadi tertular oleh pasien positif COVID-19 nomor 18," ujarnya.

2. Satu peserta tabligh akbar Jakarta dari Piyungan negatif rapid test namun keluarganya positif

Bantul Tambah Satu Pasien Positif COVID-19 dari Klaster Tablig JakartaIlustrasi alat rapid test. ANTARA FOTO/Maulana Surya

Oki mengatakan, klaster tablig akbar Jakarta diikuti oleh dua warga dari Bantul, yakni pasien positif nomor 18 yang menularkan kepada istri dan anaknya serta pasien terbaru kasus nomor 21.

Sementara, seorang peserta tablig akbar Jakarta yang lain merupakan warga Kecamatan Piyungan. Meski hasil rapid test-nya negatif, namun hasil rapid test dari 7 anggota keluarganya dinyatakan reaktif dan kini menjalani isolasi di RSUD Panembahan Senopati Bantul.

"Ada tujuh anggota keluarga yang hasil rapid tesnya positif, kemudian diisolasi di RSUD Panembahan Senopati yang akan ditindaklanjuti dengan pengambilan swab," ucapnya.

mengatakan ketika satu kali hasil rapid tes dinyatakan positif maka tidak perlu rapid tes kedua dengan jarak 10 hari dan langsung dilakukan pengambilan swab serta dilakukan isolasi.

"Semuanya kita rujuk ke RSUD Panembahan Senopati Bantul untuk diisolasi dan diambil swab untuk menentukan atau penegakan pasien positif COVID-19 atau tidak karena hasil positif rapid tes belum final," ungkapnya.

3. Berkaitan dengan pasien positif di Gunungkidul

Bantul Tambah Satu Pasien Positif COVID-19 dari Klaster Tablig Jakartailustrasi ruang isolasi pasien virus corona (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Klaster tablig akbar di Jakarta tidak saja melibatkan dua warga Bantul. Ada pula seorang warga Gunungkidul yang saat ini dinyatakan positif COVID-19 dan dirawat di rumah sakit. Ia diduga menularkan virus corona kepada kedua mertuanya. Mertua laki-laki akhirnya meninggal dunia sedangkan mertua perempuan dinyatakan positif COVID-19 dan dan dalam perawatan.

Selain itu, hasil tracing yang dilakukan terdapat penambahan pasien positif karena berkontak dengan peserta tablig akbar sebanyak 3 orang. Mereka kini menjalani perawatan di rumah sakit serta sejumlah orang masih menunggu hasil swab karena dalam rapid test-nya reaktif.

"Jadi penularan ini saling terkait dengan semuanya dari berawal dari peserta tablig akbar Jakarta yang pesertanya dari Kabupaten Bantul, Gunungkidul dan Kabupaten Sleman dan beberapa daerah lainnya. Mereka berombongan berangkat dan pulang bersama-sama," tutur Oki.

4. Delapan pasien positif COVID-19 dirawat disejumlah rumah sakit di Bantul dan Kota Yogya‎

Bantul Tambah Satu Pasien Positif COVID-19 dari Klaster Tablig JakartaRumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 Bantul. IDN Times/Daruwaskita

Lebih jauh Oki mengatakan delapan pasien positif COVID-19 ini saat ini dirawat di RSPAU sebanyak satu pasien, RS Bethesda satu pasien, RSLKC lima pasien dan RSUD Panembangan Senopati Bantul (RSPS) sebanyak satu orang.

"Untuk PDP yang menjalani rawat inap 14 orang dan ODP sebanyak tiga orang," tambahnya.‎

Baca Juga: Data Kematian COVID-19 di DIY Amburadul, PDP Meninggal Tak Tercatat

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya