Antisipasi Musim Hujan, Pelajar SMK 1 Pundong Pasang Sirine Longsor

Butuh dana Rp8 juta untuk membuat 1 sirine longsor

Bantul, IDN Times - Mengantisipasi potensi bencana tanah longsor pada musim penghujan, pelajar SMK 1 Pundong memasang sirine longsor di Dusun Blibis, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul. Dusun ini merupakan daerah yang rawan terjadi bencana longsor.

Alat sirine longsor ini merupakan karya dari siswa kelas XII yang dimotori oleh Agus Prakosa, Noval Rafiq dan Renaldi Defitra di bawah bimbingan Sunarman yang merupakan guru pembimbing jurusan Teknik Audio Video SMK 1 Pundong.

1. Jika terjadi retakan tanah sepanjang 25 sentimeter, sirine akan berbunyi‎

Antisipasi Musim Hujan, Pelajar SMK 1 Pundong Pasang Sirine LongsorIDN Times/Daruwaskita

Sunarman mengatakan alat sirine longsor ini terdiri dari aki, potensiometer atau alat pendeteksi gerakan tanah secara manual, sirine, lampu tanda bahaya dan panel surya serta timer.

Rangkaian sirine ini tersambung dengan kawat neklin pada daerah rawan longsor. Ketika terjadi rekahan tanah maka pada rekahan itu akan menarik kawat neklin yang tersambung ke potensiometer. Jika kawat neklin tertarik sekitar 25 sentimeter, maka alarm pertama akan berbunyi dalam durasi 8 menit.

"Ketika ada rekahan lagi dan neklin tertarik 45 hingga 50 sentimeter, maka akan bunyi alarm yang kedua selama 8 menit dan itu tanda ada longsoran tanah," katanya, Rabu (23/10).

2. Alat ini belum bisa mencakup daerah berpotensi longsor yang cukup luas‎

Antisipasi Musim Hujan, Pelajar SMK 1 Pundong Pasang Sirine LongsorIDN Times/Daruwaskita

Alat sirine longsor ini, kata Sunarman, tergolong sangat sederhana. Wilayah pemasangan neklin juga terbatas sehingga dibutuhkan lebih dari 1 alat sirine longsor jika lokasi daerah longsornya cukup banyak.

"Nah itu yang masih jadi kendala bagi kita karena kawat neklin yang terpasang hanya pada 3 titik saja pada daerah yang berpotensi longsor," ucapnya.

Baca Juga: Pelajar Yogyakarta Diajak Belajar Literasi Keuangan dan Perbankan

3. Pembuatan 1 alat sirine longsor habiskan dana Rp8 juta‎

Antisipasi Musim Hujan, Pelajar SMK 1 Pundong Pasang Sirine LongsorIDN Times/Daruwaskita

Sementara Agus Prakosa salah satu siswa pembuat sirine longsor mengatakan untuk membuat 1 rangkaian sirine longsor butuh waktu sekitar 1 bulan dengan biaya sekitar Rp8 juta.

"Tidak lama untuk membuatnya dan teknologinya cukup sederhana," katanya.

4. Sebelumnya pelajar SMK 1 Pundong juga pasang alat pendeteksi banjir‎

Antisipasi Musim Hujan, Pelajar SMK 1 Pundong Pasang Sirine LongsorIDN Times/Daruwaskita

Kepala SMK 1 Pundong, Sutopo, mengatakan, sebelum membuat sirine longsor di Dusun Blibis, siswanya juga pernah memasang alat pendeteksi dini bahaya banjir yang dipasang di daerah Selopamiro.

"Ini inovasi dari para siswa yang kedua yang telah disumbangkan kepada masyarakat," ungkapnya.

5. Harus dipastikan sirine longsor berfungsi dengan normal‎

Antisipasi Musim Hujan, Pelajar SMK 1 Pundong Pasang Sirine LongsorIDN Times/Daruwaskita

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto, mengatakan meski sudah ada alat sirine longsor maka butuh juga kearifan masyarakat dalam menghadapi bencana. Sebab, terkadang alat sirine yang terpasang tidak bisa berfungsi dengan baik bahkan bisa saja sirine tersebut tak berbunyi karena ada kerusakan pada alatnya.

"Jadi memang butuh perawatan yang baik sehingga sirine longsor berfungsi ketika ada potensi longsor," katanya.

Baca Juga: BNPB Minta Desa Gunakan Dana Desa untuk Antisipasi Bencana

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya