Amankan Pilur Serentak, Polres Bantul Kerahkan 458 Personel

Terdapat 10 TPS yang masuk kategori rawan

Bantul, IDN Times - ‎Sebanyak 458 personel Polres Bantul akan dikerahkan untuk pengamanan pelaksanaan Pemilihan Lurah (pilur) serentak pada 25 September 2022 mendatang. Selain itu, nantinya juga akan ada personel tambahan dari unsur TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

1. Ada 21 kalurahan di Bantul yang menggelar pilur serentak‎

Amankan Pilur Serentak, Polres Bantul Kerahkan 458 PersonelLurah petahana Gilangharjo, Pandak, Bantul, Pardiyono (pakai blangkon) resmi mendaftar sebagai bacalon Lurah Gilangharjo. (IDN Times/Daruwaskita)

Kapolres Bantul, AKBP Ihsan, mengatakan para personel nantinya akan ditempatkan di sejumlah tempat penyelenggaraan Pilur serentak yang diselenggarakan di 21 kalurahan dan melibatkan 75 calon lurah.

"Pengamanan di Kapanewon Banguntapan, Dlingo, Jetis, dan Imogiri ditempatkan sebanyak 20 personel. Pengamanan untuk Kapanewon Pundong, Bambanglipuro, Bantul dan Sewon juga ditempatkan 20 personel. Sedangkan untuk Kapanewon Sanden, Pandak dan Sedayu sebanyak 23 personel," ucapnya, Kamis (15/9/2022).

Baca Juga: Calon Lurah di Bantul Deklarasi Pilur Bebas Politik Uang 

2. 545 TPS masuk kategori kurang rawan‎

Amankan Pilur Serentak, Polres Bantul Kerahkan 458 PersonelIlustrasi TPS. (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Selain itu sebanyak enam personel siaga di Polsek Bantul. Pengamanan di kantor Kalurahan sebanyak 106 personel, TPS kurang rawan 272 personel dan di TPS rawan sebanyak 10 personel.

"Dari pencermatan terdapat 10 TPS rawan dan 545 TPS kurang rawan dalam pilur serentak ini," ungkapnya.

3. Empat isu yang menjadi perhatian dalam pilur serentak‎ ‎

Amankan Pilur Serentak, Polres Bantul Kerahkan 458 PersonelUndangan BLT BBM dengan foto calon lurah di Gilangharjo, Pandak, Bantul. (Dok. Istimewa)

Dari hasil pemetaan, kata Ihsan, ada empat isu yang harus menjadi perhatian dalam pelaksanaan pilur. Pertama, adanya isu calon boneka atau memanfaatkan calon yang tidak kuat kemampuan politiknya agar calon petahanan bisa terpilih kembali.

Kedua, yakni memanfaatkan program pemerintah untuk melancarkan kampanye calon lurah. Bahkan, hal itu sudah terjadi dan dilakukan oleh salah satu calon lurah di Kalurahan Gilangharjo, Pandak, Bantul, dengan memanfaatkan BLT BBM.

Isu yang ketiga, yakni isu alat peraga kampanye seperti perusakan alat peraga kampanye, dan yang keempat adalah potensi politik.

"Saya berharap dengan berbagai isu yang mungkin saja dapat menjadi potensi pelanggaran oleh para calon diharapkan bisa berkompetisi dengan sehat agar melahirkan pemimpin yang hebat," ucapnya.‎

Baca Juga: Kampanye Terselubung, Panitia Pilur Semprit Calon Lurah Gilangharjo 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya