Ada Potensi Tsunami, Warga Parangtritis Gelar Pisungsung Jaladri

Kirim doa kepada Tuhan agar dijauhkan dari segala bencana‎

Bantul, IDN Times - Warga di Dusun Mancingan, Desa Parangtritis, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta menggelar ritual Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri. Ini merupakan tradisi turun temurun bagi warga yang tinggal di kawasan Pantai Parangtritis.

Ritual Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena memiliki misi khusus yaitu meminta perlindungan kepada Tuhan Sang Pencipta Alam agar melindungi masyarakat di Pantai Parangtritis dari bencana gempa yang disusul dengan tsunami.

Saat ini, potensi gempa yang memicu tsunami memang sedang ramai dibicarakan oleh media. Hal ini membuat warga di kawasan pantai selatan Jawa termasuk pantai Parangtritis juga was-was bencana tsunami benar-benar terjadi.

1. Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri ucapan syukur dan doa dijauhkan dari bencana‎

Ada Potensi Tsunami, Warga Parangtritis Gelar Pisungsung JaladriIDN Times/Daruwaskita

Wakil Ketua Ritual Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri, Tri Waldiyono mengatakan makna dari ritual Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri adalah ucap syukur kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan karunia-Nya di bumi pertiwi dengan berbagai macam situasi yang memberikan berkah bagi warga masyarakat.

"Bekti pertiwi adalah ucap syukur atas pemberian bumi yang bisa dimanfaatkan untuk cocok tanam dan mengais rejeki dari Allah untuk hidup di dunia ini. Pisungsung Jaladri adalah ungkapan syukur atas pemberian laut dari Allah. Masyarakat sangat berterima kasih karena tinggal di Pantai Parangtritis yang merupakan destinasi wisata yang menjadi lahan untuk mengais rejeki," terangnya, Selasa (23/7).

"Ini ucapkan terimakasih dari masyarakat Pantai Parangtritis atas pemberian Allah sehingga bisa hidup layak dan menikmati kehidupan di Pantai Parangtritis dengan diberi rejeki dengan adanya Pantai Parangtritis," ujarnya lagi.

2. Berdoa kepada Tuhan semoga masyarakat Pantai Parangtritis dijuahkan dari bencana‎

Ada Potensi Tsunami, Warga Parangtritis Gelar Pisungsung JaladriIDN Times/Daruwaskita

Selain ucapan syukur, tentu, masyarakat juga berdoa agar terhindar dari segala bencana termasuk bencana gempa bumi yang berpotensi menimbulkan tsunami.

"Terima kasih kepada para peneliti yang telah melakukan penelitian tentang potensi gempa di Pantai Selatan yang sangat mungkin terjadi namun tidak kapan terjadinya sehingga masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan akan potensi bencana tsunami tersebut. Dan kita berdoa semoga Tuhan menjauhkan bencana itu dari masyarakat Parangtritis," tuturnya.

3. Sejumlah benda dilabuh di Pantai Parangkusumo‎

Ada Potensi Tsunami, Warga Parangtritis Gelar Pisungsung JaladriIDN Times/Daruwaskita

Prosesi Ritual Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri sendiri diawali dengan kenduri yang telah dilaksanakan di 8 RT yang ada di Dusun Mancingan, kemudian disusul dengan kirab budaya dari Balai Dusun Mancingan dengan membawa berbagai hasil bumi yang berupa gunungan serta penampilan berbagai kesenian, lalu ditutup dengan larungan di Pantai Parangkusumo.

"Untuk yang dilarung adalah berupa pakaian yang dijual sehari-hari oleh pedagang di Pantai Parangtritis dan juga mengikuti benda-benda seperti labuhan yang dilakukan Keraton Yogyakarta,"ungkapnya.

4. Ritual Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri bukan musrik‎

Ada Potensi Tsunami, Warga Parangtritis Gelar Pisungsung JaladriIDN Times/Daruwaskita

Puncak dari Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri adalah pagelaran wayang kulit semalam suntuk yang akan berlangsung di Balai Dusun Mancingan dengan dalang Ki Cermo Suwondo Hadiprayitno.

"Jadi silakan saja kalau ingin menonton penampilan dari Ki Dalang Cermo Suwondo," ucapnya.

"Yang saya ingin tekankan bahwa ritual dari masyarakat Pantai Parangtritis bukan tindakan musrik yang dilarang agama namun ucapan doa syukur dan memanjatkan doa agar tidak ada bencana di Pantai Parangtritis," ujarnya lagi.‎

Baca Juga: Potensi Gempa dan Tsunami di Selatan Jawa, Pakar: DIY Harus Bersiap

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya