8 Kandidat Balon Bupati Bantul Partai Golkar sampaikan Visi-Misi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - DPD II Partai Golkar Kabupaten Bantul telah menyelesaikan tahapan penyampaian visi misi yang di gelar pada Minggu (15/3) kemarin, di Kantor DPD II Partai Golkar Kabupaten Bantul.
Namun sayang dari 12 kandidat yang diundang, sebanyak 4 kandidat yang tidak hadir langsung dinyatakan gugur oleh Tim 11 atau tim penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati DPD II Partai Golkar Bantul.
Baca Juga: Area Kunjungan Candi Prambanan, Borobudur, dan Boko Mulai Dibatasi
1. Kandidat yang tak hadir telah menyertakan alasannya
Ketua DPD II Partai Golkar Bantul, Paidi mengatakan ke 4 kandidat yang tidak hadir di antaranya Kusila, Erwin Nizar, Nur Rakhmat dan Dewata Eka Putra.
"Ke 4 kandidat tidak hadir dengan menyertakan alasan mulai dari bersamaan dengan acara partai, punya kesibukan bisnis yang tidak bisa ditinggalkan hingga sedang menjalankan tugas," ujarnya ditemui di DPRD Bantul, Senin (16/3).
2. Senin malam (16/3), Tim 11 akan mengerucutkan 8 kandidat menjadi 3 hingga 5 kandidat
Dengan tidak hadirnya 4 kandidat, maka hanya ada 8 kandidat. Yaitu Suharsono, Agus Santoso, Mahmud Ardi Widanto, Yuliardi Hamdani dan Jati Nursanto. Sedangkan bakal calon wakil bupati yakni Setiya, Tyas Arni Palupi dan Totok Sudarto.
Setelah pemaparan visi dan misi, maka Tim 11 pada Senin malam (16/3) akan kembali melakukan rapat untuk mengerucutkan 3 hingga 5 kandidat yang akan diserahkan ke DPP melalui DPD I Golkar DIY. Setelah itu akan dilakukan survei sebelum rekomendasi dari DPP Golkar dikeluarkan.
"Kita target rekomendasi akan turun paling cepat sebelum bulan ramadan atau puasa," ujarnya.
3. Kusila akui tak hadiri penyampaian visi-misi karena taat hukum
Sementara bakal calon bupati Kusila yang tidak hadir mengatakan, dirinya sebagai anggota ASN tentunya taat akan aturan hukum yang berlaku. Apalagi memang ada pihak yang memberikan "warning" penyampaian visi-misi oleh ASN akan melanggar aturan yang ada.
"Saya taat pada aturan saja dan tidak ingin berpolemik jika hadir ke acara penyampaian visi misi, apalagi saya masih aktif sebagai anggota polisi wanita (polwan)," ucapnya singkat.
Baca Juga: Dinkes DIY Tracing Corona dari Pasien Balita