4 Cara Kementan Gapai Mimpi Indonesia jadi Lumbung Pangan Dunia 2045
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Indonesia memiliki mimpi menjadi lumbung pangan pada tahun 2045, terutama di sektor peternakan sapi. Jika itu terwujud maka, tidak ada lagi impor daging sapi.
Bagaimana strategi dari kementrian peternakan agar mimpi itu dapat terwujud?
1. Setiap daerah diminta menaikkan populasi sapi hingga 100 persen
Dirjen Peternakan Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita mengatakan untuk meraih mimpi tersebut tentunya harus ada loncatan-loncatan yang signifikan. Seperti junmlah populasi sapi di Bantul yang saat ini mencapai 60 ribu ekor , maka tahun depan harus mencapai 120 ribu.
"Saya yakin jika didorong meloncat hingga kenaikan populasi hingga 100 persen maka mimpi itu bukan hal mustahil untuk diraih," ujarnya di pasar hewan Imogiri, Kabupaten Bantul, Rabu (24/7).
"Jika dua pertiga dari 500 pemerintah tingkat II yang ada di Indonesia mempunyai populasi 120 ribu ekor maka mimpi Indonesia menjadi lumbung pangan akan tercapai," katanya lagi.
Baca Juga: 3 Bulan lagi Beroperasi Penuh, Infrastruktur Pendukung YIA Belum Siap
2. Belum berpikir beternak sapi sebagai profit oriented
Dalam pemeliharaan sapi kata Ketut, para peternak masih kurang dalam hal manajemen yang masih menganggap peternakan itu hanya jadi sambilan namun belum mengarah ke profit oriented.
"Nah permasalahannya saat ini untung atau tidak untung maka peternak itu punya duit ketika akan menyekolahkan anaknya dan tidak berpikir jadi berapa sapi tahun depan," ungkapnya.
3. Tegas melarang penyembelihan sapi betina produktif
Langkah yang harus ditegaskan adalah pelarangan pemotongan sapi betina produktif karena sapi tersebut merupakan mesin produksi sapi yang marak dipotong di rumah pemotongan hewan.
"Mendatangkan indukan sapi sebagai pengganti sapi betina yang tidak produktif serta melakukan inseminasi buatan pada betina yang sedang birahi dan jika bisa digratiskan," ujarnya.
4. Perlu membuat daerah baru untuk sumber produksi sapi
Ketut mengatakan sumber penghasil sapi di Indonesia terbanyak masih dari daerah Bali, NTT, NTB, Jateng, DI Yogyakarta dan Jawa Barat serta Lampung, untuk itu harus ditambah daerha baru.
"Nah kita juga harus membuat daerah baru untuk sumber produksi sapi dan di tahun 2026 jika target tercapai maka impor daging sapi tak dilakukan lagi," ungkapnya.
Baca Juga: Kenaikan Harga Sapi Kurban Tak Setinggi Jelang Iduladha Tahun 2018