3T Digencarkan, Satgas Covid Bantul: Jangan Kaget Kasus COVID Naik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul kembali menggencarkan 3T (tracing, testing dan treatment). Dari perkiraan Dinas Kesehatan Bantul hal ini akan berdampak terhadap kenaikan angka kasus pasien positif COVID-19.
1. Testing sempat turun karena hanya kontak erat bergejala yang diuji swab PCR
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul, dr. Sri Wahyu Joko Santosa mengakui jumlah kasus positif dalam beberapa pekan lalu mengalami penurunan karena testing hanya dilakukan pada kontak erat yang bergejala. Hal ini menurutnya sesuai instruksi dari Kemenkes.
"Bisa dikatakan penurunan karena testing juga berkurang namun bisa juga karena kasus pasien konfirmasi positif COVID-19 juga turun,"ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (24/2/2021).
Baca Juga: Bikin Gaduh, Anggota DPRD Bantul Minta Maaf ke Relawan COVID-19
2. 3T digencarkan untuk mengungkap tren penurunan pasien positif COVID-19 saat masa PTKM
Dinkes Bantul memastikan etiap orang yang mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien positif COVID akan dilakukan rapid tes antigen. Jika hasilnya reaktif akan dilakukan uji swab PCR. Sedangkan bagi kontak tracing yang hasilnya non reaktif harus melakukan isolasi selama 14 hari.
"Pengambilan rapid tes antigen bagi yang kontak erat akan dilakukan lima hari usai kontak erat dengan pasien positif COVID-19," ungkapnya.
Untuk itu Okki sapaan Sri Wahyu Joko Santosa mengatakan warga Bantul diharapkan tidak kaget ke depannya kasus pasien positif COVID -19 mengalami lonjakan
"Semakin banyak tracing kontak dan testing resikonya akan ada penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 di Bantul," ungkapnya.
3. Alat rapid antigen siap dibagikan ke puskesmas
Tracing kontak erat dan testing akan dilakukan petugas puskesmas setempat. Saat ini alat tes antigen bantuan dari Kemenkes sudah disimpan di gudang farmasi Dinkes Bantul. Dinas Kesehatan Bantul saat ini menerima 5 ribu alat rapid tes yang akan dibagikan ke puskesmas.
"Begitu alat rapid tes dibagikan ke puskesmas maka tracing dan testing akan dilakukan. Jika positif sesuai hasil PCR maka akan langsung ditangani (dirawat)," terangnya.
Baca Juga: Puluhan Burung Kuntul Ditemukan Mati di Hutan Mangrove, Apa Sebabnya?