2 Kalurahan di Gunungkidul Zona Merah Antraks

Harga ternak turun imbas merebaknya antraks

Gunungkidul, IDN Times - ‎Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Gunungkidul menyatakan Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Gedangsari dan Kalurahan Gombang, Kapanewon Ponjong, berstatus zona merah penularan antraks. Hal ini menyusul adanya kasus kematian belasan hewan ternak akibat terjangkit antraks dan puluhan warga yang juga diduga terpapar. 

"Dengan status zona merah penularan antraks tersebut, maka untuk sementara dari dua kalurahan itu peternak dilarang untuk menjual hewan ternaknya," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas PKH Gunungkidul, Retno Widyastuti, Kamis (3/2/2022).

Baca Juga: Belasan Ternak di Gunungkidul Mati Terpapar Antraks

1. Ternak milik warga untuk sementara tidak boleh keluar dari wilayah zona merah‎

2 Kalurahan di Gunungkidul Zona Merah AntraksIlustrasi hewan ternak. IDN Times/Indiana Malia

Retno mengatakan, pihaknya sudah mengambil langkah melakukan penyiraman formalin ke lokasi yang ditengarai tercemar atau terdapat bakteri antraks seperti tempat penyembelihan hewan yang sebelumnya sakit dan terkonfirmasi antraks. Selain itu juga telah dilakukan pemberian vaksin.

"Kami akan segera membuat peta zona merah, lalu di luarnya zona kuning dan hijau. Pemberian antibiotik dari zona merah ke zona kuning kemudian zona hijau. Kalau pemberian vaksin dari zona kuning ke zona merah. Karena petugas terbatas maka tindakan vaksinasi ternak dilakukan secara simultan," ungkapnya.

Setelah tahapan dilalui, masyarakat atau peternak baru diizinkan untuk menjual ternaknya ke luar kalurahan.

"Untuk ternak yang masih hidup diberi suntikan vaksin, antibiotik dan dua minggu lagi kita vaksinasi lagi. Jadi 20 hari setelah kematian terakhir sudah diobati dan divaksin baru boleh keluar," ujarnya.

2. Tak lagi ditemukan adanya kasus ternak mati akibat antraks‎

2 Kalurahan di Gunungkidul Zona Merah AntraksIlustrasi ternak sapi. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Retno memastikan sampai hari ini tidak ada lagi ternak milik warga yang mati terpapar antraks. Hanya ada 15 ternak yang mati dan tidak ada kasus kematian lagi akibat antraks.

"Insyaallah tidak (ada tambahan kematian),"ungkapnya.‎

3. Pedagang mengeluh harga ternak mulai turun

2 Kalurahan di Gunungkidul Zona Merah AntraksIlustrasi aktivitas penjualan hewan kurban sebelum pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Sementara, dampak adanya kematian ternak akibat antraks menyebabkan pedagang khawatir harga ternak akan jatuh dan mereka merugi.

"Ya memang ada penurunan harga dan juga sulit laku. Untuk penurunan harga sekitar Rp2 juta hingga Rp3 juta untuk seekor sapi," kata Is, salah satu pedagang hewan di Kapanewon Wonosari.

"Penurunan harga dan permintaan ternak mulai terasa satu pekan yang lalu setelah muncul antraks di Kapanewon Gedangsari," tambahnya lagi.‎

Baca Juga: Warganya Diduga Antraks, Dinkes Gunungkidul Kirim Sampel ke BB Litvet

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya