TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penggunaan Alat Berat Proyek Tol Jogja-Solo Disetop Demi Pemudik

Pekerja diliburkan hingga 15 April

Jalan tol Jogja-Solo seksi Klaten-Purwomartani sepanjang 42,3 km. (dok. Kementerian PUPR)

Sleman, IDN Times - Mobilisasi alat berat yang dipakai untuk proyek pembangunan Tol Yogyakarta-Solo Seksi 2 Trihanggo-Junction Sleman akan disetop sementara guna kelancaran mudik Lebaran.

Humas PT. Adhi Karya penggarap proyek Tol Jogja-Solo Seksi 2, Agung Murhandjanto menuturkan, mobilisasi kendaraan berat di luar lokasi proyek, atau memakai jalan umum akan dihentikan mulai 5 April sampai 15 April 2024.

"Iya (disetop), maksudnya yang masuk ke jalan, menggunakan fasilitas jalan umum ya. Tapi kalau yang di area main proyek kan tertutup area proyek, jadi alat berat tetap di situ dan tetap bisa beroperasi," kata Agung, Selasa (2/4/2024).

1. Bersih dari lalu lalang truk besar di jalan umum

Tol Solo-Yogyakarta (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Agung menjelaskan, pengerjaan proyek tol ini membutuhkan cukup banyak kendaraan berat. Dari segi fungsi, mobilisasi alat berat yang memakai fasilitas jalan umum untuk keperluan proyek tol menggunakan jenis yang beragam.

Di samping truk pengangkut material timbunan atau urug, terdapat truk mixer pengangkut adukan beton untuk pengecoran. "Yang paling banyak yang membawa material timbunan (seperti) truk tronton itu, kemudian truk mixer untuk pengecoran blok culvert," kata Agung.

Ada pula truk pengangkut material besi proyek yang menggunakan fasilitas jalan umum. "Kalau alat berat, besi kita produksi di Jombor di dekat atrium terus dibawa ke lokasi, tapi kan sekarang sudah produksi juga di Tirtoadi di dalam proyek jadi tidak perlu (dikirim), jadi kalau besi sudah tidak ada mobilisasi," jelas dia.

2. Kendaraan berat di dalam area proyek masih beroperasi

Pembangunan proyek jalan tol Yogyakarta-Bawen. (Dok. PT JJB)

Agung melanjutkan, untuk alat-alat berat yang ditempatkan di dalam lokasi proyek tol kemungkinan masih beroperasi lebih lama. Penggunaan alat berat di dalam lahan-lahan yang sudah bebas, tidak bersinggungan dengan jalan umum. Melainkan hanya bergerak di area proyek.

"Alat berat kalau kita yang di lokasi kan enggak berhenti, kan tidak keluar, yang berhenti itu yang menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah itu angkutan-angkutan besarnya, timbunan," ujarnya. 

Baca Juga: Penghubung Tol Jogja-Bawen dan Jogja-Solo Kelar 2025

Verified Writer

Tunggul Kumoro Damarjati

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya