TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polisi Prediksi Ada 3 Fase Puncak Arus Lalu LIntas di DIY saat Lebaran

Polisi terjunkan 4.846 pasukan

Ilustrasi truk di jalan raya (fvflawfirm.com)

Yogyakarta, IDN Times - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memprediksi terdapat tiga fase puncak arus lalu lintas kendaraan bermotor di wilayahnya selama momentum mudik Lebaran 2024.

Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan menyebut, mengacu pengalaman pelaksanaan pengamanan tahun sebelumnya, wilayahnya bak anomali dibanding provinsi lainnya.

Katanya, ketika provinsi lain sudah mulai memasuki masa puncak arus lalu lintas, DIY justru terpantau masih landai atau belum terjadi eskalasi volume kendaraan pribadi di jalanan.

"Jogja (DIY) itu agak unik. Di saat Jawa Timur, Jawa Tengah mengalami puncak, berdasarkan data 2022, 2023 dan pengalaman empiris yang kita hadir pada saat itu, di Jogja tidak ada kemacetan apa-apa," kata Suwondo di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, DIY, Senin (1/4/2024).

 

1. Peningkatan kendaraan dimulai tanggal 6 April

Kapolda DIY, Irjen Pol. Suwondo Nainggolan. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Kata Suwondo, puncak arus lalu lintas di DIY berlangsung dalam tiga fase, pertama adalah pada hari ketiga operasi pengamanan jalur mudik Lebaran oleh Polri atau Ops Ketupat, yang dimulai tanggal 4 April. Hasil monitoring tahun-tahun sebelumnya, peningkatan jumlah kendaraan masuk ke DIY dimulai dari momen ini.

"Di saat semua (daerah) hari satu dua ramai, kita di sini landai. Nanti satu atau dua hari kemudian baru terjadi kepadatan," kata Suwondo.

2. Kendaraan keluar lampaui jumlah yang masuk ke DIY

Ilustrasi mudik lebaran (Unsplash)

Fase kedua, menurut Suwondo adalah H+1 Lebaran atau biasanya hari ke delapan pelaksanaan Ops Ketupat. Kemudian pada H+2 Lebaran, berlangsung situasi dimana volume arus kendaraan ke luar kota melebihi angka kendaraan yang masuk ke DIY.

Kondisi ini dipengaruhi banyaknya orang dari luar daerah yang berwisata ke Kota Yogyakarta dan sekitarnya, seperti dari Magelang atau Solo.

"Yang menarik angka keluarnya lebih banyak dari angka masuknya, jadi walaupun puncak tapi itu terjadi keluarnya juga sama. Kami menghitung bahwa kendaraan itu bisa dari Magelang berlibur ke Jogja lalu kembali lagi ke Magelang. Atau yang dari Solo, datang ke Jogja, kembali lagi ke Solo.

Terakhir, fase ketiga puncak arus lalu lintas terjadi kala arus balik atau sewaktu hari terakhir pelaksanaan Ops Ketupat.

"Jadi itu puncak yang kita nggak bisa sama dengan tempat lain. Kita ada arus mudik, ada arus kembali, juga ada arus dimana para wisatawan masuk ke wilayah Jogja," ujarnya.

Guna mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas, kata Suwondo, Polda DIY telah menyusun skema rekayasa lalu lintas menyesuaikan kebutuhan di lapangan.

Rekayasa lalu lintas ini disiapkan demi mengantisipasi kedapatan arus kendaraan seiring rencana pembukaan Tol Yogyakarta-Solo secara fungsional pada Lebaran.

"Tentunya akan dilakukan rekayasa lalu lintas apakah itu contraflow atau rekayasa lalu lintas lainnya, namun waktunya akan ditentukan sesuai dengan basis kebutuhan," ujar Suwondo.

Baca Juga: Jelang Libur Lebaran, Aksi Konvoi di Jogja Jadi Perhatian

Berita Terkini Lainnya