TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pura Pakualaman Akan Gelar Dhaup Ageng, Ini Rangkaian Prosesinya

Digelar selama 5 hari pada 7-11 Januari 2024

B.P.H. Kusumo Kuntonugroho dan Laily Annisa Kusumastuti, Dhaup Ageng (Dok. Istimewa)

Yogyakarta, IDN Times - Pura Pakualaman akan menggelar Dhaup Ageng pernikahan putra bungsu Adipati Pakualaman KGPAA Paku Alam X, dan GKBRAA Paku Alam yaitu BPH Kusumo Kuntonugroho dengan putri dari Tri Prabowo dan, (almh) Wijayatun Handrimastuti yaitu, Laily Annisa Kusumastuti. Prosesi Dhaup Ageng berlangsung pada 7-11 Januari 2024. 

"Kali ini Dhaup Ageng ini secara umum adalah perkawinan laki-laki perempuan. Namun perkawinan ini banyak hal-hal budaya yang mungkin sudah tidak banyak diketahui masyarakat. Menggelar Dhaup Ageng ingin menguri-uri, melestarikan," ujar Ketua Bidang II Panitia Dhaup Ageng, Kanjeng Raden Tumenggung Radyowisroyo, Rabu (3/1/2024).

1. Diawali dengan kegiatan Wilujengan

Konferensi pers Dhaup Ageng. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Prosesi Dhaup Ageng diawali dengan rangkaian kegiatan Wilujengan. Pertama-tama, Bucalan, pada Rabu (3/1/2024) dari kata bucal (buang) dimaknai sebagai membuang atau menyingkirkan semua rintangan dan gangguan secara metafisik maupun nyata dari seseorang yang mempunyai rencana tidak baik. Juga merupakan bentuk permintaan izin kepada semua makhluk yang ada serta tetap memohon perlindungan Tuhan.

Dilanjutkan dengan Wilujengan, pada hari yang sama. Pada intinya memohon keselamatan kepada Tuhan sang Maha Bijaksana, diharapkan seluruh rangkaian acara Dhaup Ageng mulai dari persiapan pelaksanaan, prosesi, sampai berakhirnya acara dapat berjalan dengan selamat dan lancar.

Sehari berikutnya, pada Kamis (4/1/2024) dilakukan Ziarah ke makam para leluhur Paku Alam di Kagungan Dalem (KD) Astana Kuthagedhe dan KD Astana Giriganda, disempurnakan dengan kegiatan Doa Bersama di KD Masjid Agung, KD Masjid Trayu, KD Masjid Sunyaragi, KD Masjid Giriganda, dan KD Masjid Wates, pada Jumat (5/1/2024).

Prosesi Dhaup Ageng selanjutnya adalah Pasang Tarub dan Majang, dilakukan pada Minggu (7/1/2024) mulai pukul 10.00 WIB. Pemasangan Tarub di Tratag KD Bangsal Sewatama, Tratag KD Kepel, KD Regol Danawara, KD Pawon Ageng, dan Tratag KD Bangsal Kepatihan. Bleketepe dipasang di Tratag KD Bangsal Sewatama (dari barat ke timur).

Adapun Majang dilaksanakan di KD Gedhong Ijem (Kamar Calon Pengantin Laki-Laki), KD Gedhong Purwaretna (papan upacara tampa-kaya), dan KD Kepatihan Gandhok Wetan (Kamar Calon Pengantin Putri).

2. Siraman hingga tuguran

Ketua Bidang II Panitia Dhaup Ageng, Kanjeng Raden Tumenggung Radyowisroyo. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Pada hari Senin (8/1/2024) mulai pukul 11.00 WIB, calon pengantin putri disengker di KD Kepatihan Gandhok Wetan. Nyengker (pingit) berlaku bagi calon pengantin perempuan sebelum dilaksanakan upacara siraman. Pada acara Nyengker ini diharapkan calon pengantin perempuan semakin dapat menata hati agar mantap dalam menyongsong prosesi pernikahan.

Esok paginya, Selasa (9/1/2024) pukul 09.00 WIB dilaksanakan Siraman Putri di KD Kepatihan Gandhok Wetan dan Siraman Kakung dilaksanakan di KD Gedhong Parangkarsa pukul 10.30 WIB. 

Malam harinya pukul 18.30 WIB dilaksanakan Tantingan. Tantingan berasal dari kata tanting (ditanya kemantapan hatinya). Tantingan untuk calon pengantin laki-laki maupun calon pengantin putri dilakukan pada jam yang sama, di tempat yang berbeda. KD Pracimasana (Calon Pengantin Laki-Laki), KD Kepatihan (Calon Pengantin Putri).

Usai Tantingan, calon pengantin putri menyiapkan diri untuk acara Midodareni di KD Bangsal Kepatihan mulai pukul 19.00 WIB. Para sesepuh, kerabat, dan sahabat calon pengantin putri turut menghadiri acara midodareni dengan tujuan mempererat persaudaraan dan membicarakan hal-hal positif sebagai bekal berumah tangga. Sementara itu, calon pengantin laki-laki menerima tamu yang sebagian besar adalah kerabat dan para sahabat dalam rangka menemani melepas masa lajangnya yang tinggal semalam dalam acara Tuguran mulai pukul 21.00 WIB.

Baca Juga: History of Java Museum, Belajar Sejarah Jawa dengan Kekinian

Berita Terkini Lainnya