TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pertumbuhan Ekonomi DIY Tahun 2023 Tertinggi di Pulau Jawa

Meski melambat, pertumbuhan ekonomi mencapai 4,86 persen

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya Sih...

  • Pertumbuhan ekonomi DIY triwulan IV 2023 positif 4,86 persen (yoy), dipicu penghapusan PPKM dan pelaksanaan kampanye Pemilu di akhir tahun.
  • Kinerja perekonomian didorong oleh pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan proyek strategis daerah, seperti pelabuhan di Gunungkidul, proyek tol Jogja-Solo, dan jembatan Srandakan II.
  • Penyediaan akomodasi dan makan minum serta konstruksi meningkat selama periode Nataru pasca penghapusan PPKM, berdampak positif terhadap kinerja hotel dan restoran di DIY.

Yogyakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta (BPS DIY) mencatat pertumbuhan ekonomi DIY triwulan IV 2023, tumbuh positif 4,86 persen (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya 4,96 persen (yoy). 

Beberapa faktor pendorong pertumbuhan ekonomi tersebut antara lain penghapusan PPKM sejak akhir 2022, sehingga menjadi pendorong aktivitas wisata sepanjang tahun 2023. Termasuk pada momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi.

1. Cuaca ekstrem menjadi penahan pertumbuhan ekonomi

ilustrasi pertumbuhan (freepik.com/freepik)

Selain itu pertumbuhan ekonomi tersebut didorong persiapan pelaksanaan kampanye Pemilu di akhir tahun. Lalu, berlanjutnya pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN), dan proyek strategis daerah lainnya, seperti pelabuhan di Gunungkidul, proyek tol Jogja-Solo dan jembatan Srandakan II.

"Meski demikian, kinerja positif ekonomi pada periode laporan tertahan oleh pengaruh dinamika cuaca yang menyebabkan mundurnya masa panen komoditas hortikultura dan ketidakpastian kondisi perekonomian yang menahan permintaan ekspor serta mempengaruhi kinerja industri pengolahan," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Ibrahim, Rabu (7/2/2024).

2. Jumlah wisatawan dongkrak pertumbuhan ekonomi

Unsplash/Angga Kurniawan

Dari sisi supply (LU), kinerja perekonomian yang positif didorong oleh penyediaan akomodasi dan makan minum, serta konstruksi. Meningkatnya kunjungan wisatawan selama periode Nataru pasca penghapusan PPKM, berdampak positif terhadap kinerja hotel dan restoran di DIY. Jumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang menginap di hotel berbintang pada triwulan IV 2023 tercatat 217 persen (yoy) dan 1357 persen (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya -49,68 persen (yoy) dan -36,71 persen (yoy).

Di sisi lain, pembangunan Tol Jogja-Solo-YIA dan Tol Jogja-Bawen yang terus berlanjut berdampak positif terhadap LU Konstruksi. Selain itu, pembangunan dan revitalisasi beberapa proyek strategis daerah juga berdampak positif terhadap kinerja konstruksi.

Dari sisi permintaan, kinerja net ekspor, konsumsi LNPRT, dan konsumsi pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi DIY. Peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara pada periode Nataru juga mendorong kinerja ekspor jasa. Selain itu, memasuki periode pemilu dan masifnya pelaksanaan kampanye meningkatkan belanja kampanye. Namun, periode pemilu yang terjadi membuat sebagian investor cenderung menunggu atau wait and see.

Baca Juga: 7 Wisata Islami di Jogja, Cocok Didatangi saat Libur Panjang

Berita Terkini Lainnya