TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Okupansi Hotel di Jogja Selama Libur Lebaran Tidak Sesuai Target

Kemacetan jalan jadi salah satu penyebab

ilustrasi hotel (unsplash.com/martenbjork)

Yogyakarta, IDN Times - Okupansi hotel selama libur Lebaran di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak sesuai target Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY. 

Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono menjelaskan pada Selasa (9/4/2024), target okupansi hotel 60 persen, namun hanya mencapai 40 - 50 persen. Pada Kamis (11/4/2024), okupansi mulai naik, sampai 70 persen, puncaknya pada Jumat (12/4/2024) okupansi hampir 100 persen. "Sebanyak 97 persen berapa gitu di tanggal 12. Tanggal 13 April turun ke 80 persen. Tanggal 14 masih tetap 80 persen rata-rata. Tanggal 15 April sudah menurun," ungkap Deddy, Senin (15/4/2024).

1. Okupansi tidak sesuai target

ilustrasi hotel (google.com/maps/Wnd)

Deddy mengatakan, jika dirata-rata, okupansi hotel selama libur Lebaran hanya 85 persen. Sebelumnya PHRI menargetkan okupansi 90 persen. "Justru lebih tinggi saat libur Natal dan tahun baru, bisa 90 persen lebih. Kalau kemarin itu (libur lebaran) tanggal 10 - 15 April itu 85 persen," ujar Deddy.

 

2. Akses yang baik hingga daya beli masyarakat yang menurun

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PHRI DIY), Deddy Pranowo Eryono. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Deddy menjelaskan penyebab okupansi tidak sesuai target disebabkan banyak wisatawan yang menunda perjalanan. "Karena ada kemacetan di jalan, dan masih ada acara di tempat tinggalnya," kata Deddy.

Selain itu, masalah daya beli masyarakat yang menurun menjadi penyebab turunnya okupansi hotel di DIY. Selain itu, lama tinggal wisatawan juga belum terdongkrak, rata-rata masih dua malam.

Baca Juga: Angka Kunjungan Wisatawan ke Bantul saat Lebaran Turun 

Berita Terkini Lainnya