TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Haru di Wisuda UGM, Orangtua Gantikan Anaknya yang Meninggal

Almarhumah Dewi dapat predikat cumlaude

Momen wisuda almarhumah Dewi Sekar Rumpoko. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Sleman, IDN Times - Suasana haru mewarnai wisuda Program Sarjana dan Sarjana Terapan Periode II Tahun Akademik 2023/2024 Universitas Gadjah Mada (UGM), di Balairung UGM, Rabu (21/2/2024). Salah satu wisudawati dari Fakultas Kehutanan, Dewi Sekar Rumpoko, harus diwakilkan kedua orangtuanya, karena meninggal dunia.

Dewi diketahui meninggal usia kecelakaan lalu lintas, jelang sidang skripsi. Sempat dirawat beberapa hari dan kondisinya sempat membaik, namun Dewi tidak terselamatkan, dan akhirnya meninggal dunia.

1. Dewi berhasil meraih predikat cumlaude

Tangkap layar wisuda almarhumah Dewi Sekar Rumpoko. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Dalam pantauan, kedua orangtua Dewi, Jono (78) dan Ngadinah (58) tampak membawa foto Dewi menggantikan Dewi saat prosesi wisuda. Suasana haru terasa saat kedua orangtua Dewi berjalan menuju atas panggung.

Rektor UGM, Prof. Ova Emilia nampak menyerahkan secara langsung ijazah Dewi kepada kedua orangtuanya. Mahasiswi Fakultas Kehutanan angkatan 2019 tersebut berhasil menyelesaikan studinya dengan waktu 4 tahun 6 bulan. Dewi berhasil mendapat predikat cumlaude dengan IPK 3,86.

"Mungkin arwah anak saya kalau tahu pasti senang, bahagia. Perjuangannya selama kuliah 4 tahun lebih, masuk keluar hutan ambil data, membuahkan hasil, berhasil jadi sarjana," ujar Ibu almarhumah, Ngadinah.

2. Kenangan orangtua pada sosok Dewi

Momen wisuda almarhumah Dewi Sekar Rumpoko. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Ngadinah juga mengenang bagaimana Dewi saat berjuang melawan rasa sakit, dan keinginannya untuk menyelesaikan studinya. "Saat mau sidang skripsi, kecelakaan sampai keluar masuk rumah sakit," ujar Ngadinah.

Setiap pulang dari rumah sakit, Dewi selalu berkeinginan untuk menyelesaikan studinya. "Itu pulang RSA yang dicari laptop dan HP, karena ingat mau sidang," kenang Ngadinah.

Ngadinah menyebut Dewi adalah sosok yang periang, dan membuat hangat keluarga. Dewi juga sosok yang menyayangi adiknya. Ia berkeinginan membiayai pendidikan adiknya kelak.

"Dia sudah bilang kalau lulus mau cari kerjaan. Bisa dapat uang sembari menunggu pendaftaran CPNS. Mau bantu biaya pendidikan adiknya. Mau bayari utang bapaknya yang digunakan untuk membiayai kuliahnya," cerita Ngadinah.

Baca Juga: Cegah Atlet Konsumsi Senyawa Doping, UGM Buat Aplikasi Skrining Doping

Berita Terkini Lainnya