Angka Prevalensi Stunting Sleman Terus Turun, Capai 4,15 Persen
Pola asuh menjadi tantangan menurunkan stunting
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Angka prevalensi stunting di Kabupaten Sleman berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Masih adanya bayi stunting hingga saat ini disebabkan pola asuh yang keliru.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Cahya Purnama menjelaskan berdasar hasil survei angka stunting mengalami penurunan, dari 2022 prevalensi stunting 6,88 persen, saat ini turun menjadi 4,51 persen.
"Ini akan kita teruskan, karena saya memang sudah menjadi target nasional untuk bisa penurunan stunting di tahun 2024," ucap Cahya, di The Alana, Senin (20/11/2023).
1. Penurunan stunting melebihi target awal
Angka 4,51 persen tersebut dinilai melebihi harapan. Pasalnya, Cahya menyebut pada 2023 sebenarnya target sekitar 6 persen. "Tapi ini kita bisa dengan gerakan-gerakan yang cukup masif untuk menanggulangi stunting," kata Chaya.
Disebut Cahya, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) juga berkeliling di kapanewon, berupaya menurunkan angka stunting. "Ini ternyata hasilnya cukup bagus," kata Cahya.