TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswa UGM Ciptakan Sandal Bantu Proses Pemulihan Patah Tulang

Terintegrasi dengan ponsel pintar

Mahasiswa UGM ciptakan sandal untuk penderita patah tulang (ugm.ac.id)

Intinya Sih...

  • Mahasiswa UGM ciptakan sandal bantu pemulihan pasien patah tulang ekstremitas bawah
  • Sandal dilengkapi sensor loadcell-accelerometer, terintegrasi dengan telepon pintar untuk monitoring latihan beban
  • Tim sedang mengajukan paten dan berharap kreativitas sandal ini dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Sleman, IDN Times - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menciptakan sandal yang bisa membantu proses pemulihan pasien patah tulang. Sandal berbasis "loadcell-accelerometer" itu untuk membantu proses pemulihan pasien patah tulang ekstremitas bawah.

Menurut Ketua Tim Mahasiswa UGM, Maya Aida, inovasi yang diciptakan timnya dapat membantu mengatasi kesulitan monitoring ketercapaian latihan beban atau weight bearing (WB) yang kerap dialami dokter ortopedi dan pasien patah tulang.
"Sandal ini dirancang untuk membantu pasien melakukan latihan 'weight bearing' (penumpuan beban) dan 'range of motion' (langkah) dengan lebih tepat selama proses pemulihan," kata Maya, Jumat (27/9/2024).

Selain Maya Aida dan Nathasya, tim inovasi sandal terapi itu terdiri atas Aditya Kyran Santoso (Prodi Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM), Ignatius Gerald Handono (Prodi Elektronika dan Instrumentasi FMIPA), dan Bitta Nathaniela Purwoko (Prodi Manajemen Informasi Kesehatan Sekolah Vokasi UGM).

1. Berawal dari keluh kesah pasien

Maya mengaku awal mula terciptanya sandal berbasis loadcell-accelerometer berawal dari keluh kesah salah satu pasien patah tulang (fraktur) ekstremitas bawah di RSUP Sardjito Yogyakarta, sekaligus seorang praktisi HRD UMKM yang pernah berbagi ilmu kewirausahaan di UGM.

"Kami kemudian lantas mengangkat permasalahan ini dalam penelitian sebagai bagian dari program kreativitas," kata mahasiswa Prodi Manajemen Informasi Kesehatan Sekolah Vokasi UGM itu.

 

2. Terintegrasi dengan telepon pintar

Menurut Maya, sandal terapi yang diciptakan itu dilengkapi dengan sensor "loadcell" dan "accelerometer" yang dapat mengukur serta memberikan umpan balik secara seketika kepada pengguna mengenai distribusi beban dan langkah yang benar pada kaki yang fraktur.

Sandal ini terintegrasi dengan telepon pintar sebagai komunikasi perangkat lunak untuk pengaturan saran persentase beban dari dokter ortopedi dan pencatatan serta monitoring latihan beban yang dilakukan pasien.

"Sandal terapi ini dapat memudahkan dokter ortopedi dan pasien dalam memantau ketercapaian latihan beban yang telah dilakukan, yang secara umum dimulai minggu keempat pasca-operasi patah tulang ekstremitas bawah sampai waktu-waktu berikutnya secara bertahap pasien dapat berjalan tanpa menggunakan alat bantu," ungkapnya.

Baca Juga: 6 Tips Menjaga Kesehatan Mental bagi Mahasiswa ala Psikolog UGM

3. Sandal dalam proses paten

Sementara itu, anggota tim lainnya, Nathasya Angelliya, menambahkan purwarupa sandal terapi tersebut saat ini tengah dalam proses pengajuan paten untuk melindungi karya dan mendorong penggunaan lebih luas di dunia medis.

Nathasya berharap kreativitas sandal untuk pasien fraktur kaki ini dapat mendukung peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. "Penggunaan teknologi sensor 'load cell' dan 'accelerometer' dalam kreativitas ini membuka peluang untuk pemanfaatan lebih lanjut dalam pengembangan iptek di bidang kesehatan," ujar mahasiswa Ilmu Keperawatan FKKMK UGM itu.

Baca Juga: Peringatan Tak Digubris, UGM akan SP3 Dosen Nuklir Buron TPPU

Berita Terkini Lainnya