Dukung Hilirisasi Industri, Inalum Targetkan Produksi 1 Juta Ton
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) memasang target menggenjot produksinya dari 250 ribu ton menjadi 1 juta ton per tahun untuk memenuhi kebutuhan aluminium nasional. Usaha tersebut akan dibarengi dengan usaha hilirisasi produk aluminium.
"Volume produksi 3 hingga 4 tahun ke depan akan meningkat signifikan. Baik di bahan baku alumina dan smelter aluminium. Ditambah produk-produk hilir," ujar Direktur Utama Inalum, Hendi Prio Santoso, dalam sambutannya di acara ramah tamah bersama pelanggan setia Inalum di Kota Yogyakarta, Selasa (22/11/2023) malam.
Baca Juga: Kembangkan Pabrik di Kuala Tanjung, Inalum Gebet Perusahaan UEA
1. Inalum akan ekspansi pabrik besar-besaran
Demi mencapai target tersebut, Inalum akan memaksimalkan volume produksi pabrik yang sudah ada serta membangun pabrik-pabrik baru.
"Di pabrik yang di Kuala Tanjung, Sumatra Utara, kita akan kembangkan lebih kurang tiga kali lipat karena lahannya tersedia cukup besar, dan fasilitasnya lainnya juga tersedia, seperti pelabuhan dan fasilitas pendukung yang lain," jelas Oktavianus Tarigan, Direktur Eksekutif Pengembangan Bisnis Inalum.
Okta menjelaskan tantangan saat ini adalah ketersediaan listrik yang besar untuk mengoperasikan smelter baru. Dia berharap Inalum dan PLN bisa menemukan solusi yang tepat untuk masalah ini.
2. Peningkatan produksi harus dibarengi dengan peningkatan pasokan listrik
Inalum mengakui PLTA yang mereka miliki saat ini hanya mampu menghasilkan 250 ribu ton aluminium per tahun.
"Rencananya dalam waktu 2-3 tahun ini bisa kita tingkatkan dengan cara meng-upgrade atau mengoptimalkan pabrik yang ada jadi 50 ribu nambahnya," kata Okta
Selain itu, Inalum akan membangun pabrik baru yang akan menambah volume produksi secara signifikan.
"Dalam empat tahun [targetnya] 700 ribu hingga 1 juta ton. Itu harapan kami, tergantung dari ketersediaan listrik tadi. Mudah-mudahan itu bisa memenuhi kebutuhan domestik," tambah dia.
3. Pemerintah terus dorong hilirisasi industri
Sementara, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mendorong hilirisasi industri. Direktur Logam Kemenperin, Liliek Widodo, yakin PT Inalum dalam industri hilirisasi akan menjadi pemain besar.
"Karena negara yang maju, negara yang besar itu industri dasarnya pasti gede," ungkap Liliek. Hilirisasi akan menghemat Indonesia dari impor karena bahan baku sudah tersedia di dalam negeri.
Liliek juga mengingatkan Inalum untuk menggenjot produksi untuk menguasai kebutuhan aluminium dalam negeri. "Kalau kebutuhan kita 1 juta (ton) di Inalum baru bisa produksi 250 ribu (ton). Jadi peluang untuk mengisi pasar itu masih besar," sambung Liliek.
4. Mempererat kerja sama dengan pelanggan setia
Dalam Costumer Gathering di Hotel Tentrem Yogyakarta tersebut, Inalum berkesempatan bersilahturahmi dengan pelanggannya yang berasal dari beragam industri, misalnya ekstrusi, otomotif, dan perkabelan.
Heru Winarno, Dirut PT Indonesia Smelting Tech, salah satu pelanggan Inalum, menyerukan kerja sama yang lebih erat. "Semoga makin kuat kerja sama untuk kesuksesan bersama".
Perlu diketahui, produk utama Inalum berupa ingot, billet, dan alloy yang pengaplikasiannya bisa menjadi mesin industri, kabel, velg kendaraan, hingga peralatan rumah tangga.
Baca Juga: 140 Pelajar di Toba dan Asahan Dapat Kacamata Gratis dari Inalum