7 Dampak Buruk Makan Daging Anjing yang Akan Bikin Kamu Berpikir Ulang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meski untuk sebagian orang terdengar aneh, makan daging anjing merupakan sebuah tradisi di beberapa daerah. Adapun sajian anjing ini dikenal dengan istilah rintek wuuk atau biasa disingkat RW. Istilah tersebut berasal dari bahasa Manado yang berarti ‘bulu halus’.
Dilansir dari klikdokter.com, bisnis daging anjing ini meningkat dari tahun ke tahun di beberapa daerah, seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Bali. Hidangan anjing pun biasanya disajikan, saat acara pesta, pernikahan, atau dijajakan di warung, baik diam-diam maupun terang-terangan. Ada kepercayaan bahwa memakan daging anjing menyembuhkan asma, meningkatkan stamina, dan segudang manfaat lain. Namun benarkah demikian? Simak selengkapnya di sini!
1. Anjing banyak diburu karena lebih praktis daripada sapi
Untuk alasan praktis, anjing banyak diburu karena gak memerlukan ruang dan pakan seperti sapi. Itu sebabnya, anjing banyak diburu untuk dijual dan dikonsumsi.
2. Daging anjing yang dikonsumsi menyebabkan rabies
Dilansir dari One Green Planet, di Filipina sekitar 10 ribu orang dan 300 orang meninggal dunia karena rabies setiap tahunnya. Meski telah ada upaya WHO untuk memvaksinasi anjing agar gak rabies, namun perdagangan anjing membuat pencegahan anjing sulit dilakukan.
3. WHO sendiri telah menyoroti perdagangan anjing sebagai akibat dari rabies
Berdasarkan laporan dari Dog Meat Free Indonesia, WHO telah menyoroti perdagangan anjing sebagai akibat dari rabies. Mirisnya, banyak anjing rabies yang dikirim ke kota-kota besar sebagai pasokan makanan, salah satunya Jakarta yang notabene bekerja keras untuk melakukan gerakan bebas rabies.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Pada Tubuhmu Ketika Gak Makan Daging Sama Sekali?
4. Satu juta anjing dibunuh setiap tahunnya di Indonesia
Editor’s picks
Lebih lanjut, Dog Meat Free Indonesia menjelaskan bahwa setiap tahunnya anjing dibunuh untuk dikonsumsi di Indonesia. Anjing-anjing tersebut ditangkap dan sebagian ada yang diculik guna memasok permintaan daging anjing di seluruh Indonesia.
5. Konsumsi anjing juga bisa mengakibatkan infeksi karena mengandung E.Coli 107, salmonela, antraks, hepatitis dan leptospirosis
Makan daging anjing juga bisa menyebabkan beragam infeksi bakteri antraks, hepatitis dan leptospirosis. Penularannya pun sederhana dari daging anjing menuju tubuh manusia.
6. Makan daging anjing mentah atau kurang makan juga bisa mengakibatkan radang pada pembuluh darah
Dampak buruk memakan daging anjing mentah atau kurang matang adalah kontaminasi parasit trichinella. Parasit ini menyebabkan manusia mengidap trichinosis sehingga menyebabkan radang pada pembuluh darah. Akibatnya, manusia akan kesulitan mengoordinasikan gerakan tubuh, masalah jantung, pernapasan, hingga meninggal dunia.
7. Anjing liar juga gak higienis dan menyimpan banyak bakteri, kuman, dan virus
Satu hal lagi, kamu perlu mengingat bahwa anjing liar gak selamanya higienis karena mengandung bakteri, kuman, dan virus. Sekalipun anjing telah diberi antibiotik, jika tetap dikonsumsi tubuh akan menjadi resistan terdapat efek antibiotik.
Gak bisa disangkal kalau tradisi makan daging anjing masih sering terjadi. Untuk itu, kamu bisa membantu mendukung kampanye menolak memakan daging anjing. Salah satu caranya dengan menandatangani petisi yang dilayangkan oleh dogfreemeatindonesia.org.
Baca Juga: Apa Saja yang Terjadi Pada Tubuhmu Kalau Gak Makan Sayur dan Buah?