Yuk, Intip Cara Pemerintah Taiwan Sukses Tangani Virus Corona

Jumlah yang meninggal bahkan tidak sampai 10 orang

Taipei, IDN Times- Salah satu negara yang dianggap sukses menghadapi pandemik virus corona adalah Taiwan. Meski lokasinya bertetangga dengan Tiongkok, episentrum awal virus ini, hingga Kamis (23/4), hanya terdata 426 kasus positif dengan 6 kasus kematian.

Berdasarkan keterangan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan, Chen Sing-ching, kesuksesan ini tidak lepas dari pengalaman pahit ketika SARS menyerang kawasan Asia Timur.

“Setelah mengalami pengalaman tragis SARS, Taiwan telah secara aktif merespons ancaman berbagai penyakit menular yang muncul selama 17 tahun terakhir ini, dan tidak pernah mengabaikannya,” kata Sing-ching melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Kamis (23/4).

1. Tindakan awal yang tegas

Yuk, Intip Cara Pemerintah Taiwan Sukses Tangani Virus CoronaPresiden Taiwan Tsai Ing-wen dan penanganan virus corona di Taiwan (Twitter/@iingwen)

Pneumonia ini pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok pada 31 Desember 2019. Pada hari yang sama, otoritas Taiwan segera mengambil langkah berupa pembatasan jalur udara dari atau menuju Wuhan.  

“Karantina check-in untuk penerbangan langsung Wuhan tindakan awal untuk mencegah risiko penularan antar manusia,” sambung Sing-ching.

Belum cukup sampai di situ, pada 2 Januari 2020, turut dibentuk Tim Penanggulangan Wabah Pneumonia Parah dan pada 20 Januari 2020 dibentuk Pusat Komando Epidemi Nasional untuk mengintegrasikan sumber daya pencegana epidemi lintas kementerian.

“Meskipun Taiwan berdekatan dengan China secara geografis, jumlah yang terkonfirmasi per juta populasi berada di peringkat 123 dunia, menunjukkan bahwa pekerjaan pencegahan epidemi Taiwan telah mencapai hasil yang luar biasa,” ungkapnya.

Baca Juga: 6 Jurus Tanggap COVID-19 ala Taiwan Ini Jadi yang Terbaik di Dunia

2. Memberlakukan karantina rumah

Yuk, Intip Cara Pemerintah Taiwan Sukses Tangani Virus CoronaIlustrasi penanganan virus corona di Taiwan (Twitter/@iingwen)

Pemerintah Taiwan juga memberlakukan karantina rumah selama 14 hari untuk para imigran dari negara-negara yang terdampak wabah dan membangun sistem karantina elektronik melalui ponsel dari berbagai operator telekomunikasi di Taiwan.

Penumpang akan diminta mengisi formulir melalui ponsel yang terhubung dengan sistem informasi manajemen kepedulian masyarakat dan kelangsungan hidup. Sehingga, unit pemerintah dapat merawat serta memberikan bantuan hidup dan pertolongan medis.

Taiwan juga mencatat riwayat perjalanan pasien pada kartu asuransi kesehatan, agar dokter bisa memberikan perhatian dan deteksi dini kasus untuk memblokir penyebaran di masyarakat.

Bagi warga yang terisolasi di rumah, akan dipantau dengan GPS lokasi karantina. Penggunaan teknologi ini dilakukan melalui kerja sama dengan operator telekomunikasi untuk penentuan posisi dan pelacakan.

"Pelanggar akan dihukum atau penempatan paksa untuk mencegah efek penularan," kata Sing-ching.

3. Meningkatkan kapasitas laboratorium pengujian sampel

Yuk, Intip Cara Pemerintah Taiwan Sukses Tangani Virus Corona(Dok. Kantor Kepresidenenan Taiwan)

Di bidang medis, Taiwan juga meningkatkan kapasitas pengujian laboratorium sehingga jumlah sampel yang diperiksa bisa semakin banyak. Pada saat yang sama, 50 komunitas dan pusat kesehatan, 167 klinik laboratorium ditunjuk untuk perawatan dan pemeriksaan secara berjenjang.

Selain itu, rumah sakit juga diharuskan membuat area khusus perawatan kamar pasien dan ruang isolasi berdasarkan prinsip satu orang satu kamar untuk menghindari penularan di rumah sakit.

Tidak kalah penting, pemerintah setempat berhasil mengendalikan ekspor masker medis. Kapasitas produksinya juga diperbesar. Sejak 6 Februari, masyarakat diwajibkan menunjukkan kartu identitas setiap pembelian masker. Hal itu dilakukan supaya mencegah penimbunan masker sekaligus melonjaknya harga masker di pasar.  

4. Taiwan menyayangkan sikap politis WHO

Yuk, Intip Cara Pemerintah Taiwan Sukses Tangani Virus CoronaPresiden Taiwan Tsai Ing-wen dan penanganan virus corona di Taiwan (Twitter/@iingwen)

Di tengah keberhasilan Taiwan menangkal corona, negara yang juga berjuluk Cina Lautan ini menyayangkan sikap politis World Health Organization (WHO) yang tidak menerima Taiwan sebagai anggotanya.

“Meskipun Taiwan bukan anggota WHO, bukan berarti Taiwan dapat dikecualikan dari kesehatan dan keselamatan global. Taiwan menjunjung tinggi tanggung jawab warga dunia. Kami secara aktif menginformasikan kepada WHO tentang kasus yang terkonfirmasi. WHO tidak seharusnya menolak siapapun,” tutup Menteri Kesehatan itu.

Baca Juga: Keren! Taiwan Siap Sumbangkan 10 Juta Masker untuk Perangi COVID-19!

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya