Gagal Tangani COVID-19, Kediaman Netanyahu Digeruduk Ribuan Demonstran

Netanyahu juga diduga terlibat skandal korupsi

Jakarta, IDN Times - Kediaman Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, digeruduk sekitar 10 ribu demonstran pada Sabtu (12/9/2020). Mereka menyerukan Netanyahu untuk segera mundur dari jabatannya, karena dinilai gagal menangani pandemik COVID-19 sekaligus terlibat dalam kasus korupsi.

Kerumunan massa membunyikan pluit, mengibarkan bendera, hingga meneriakkan makian yang menyudutkan Netanyahu terjadi saat demonstrasi. Unjuk rasa dengan tuntutan yang sama juga terjadi di kota-kota kecil lainnya. Sabtu kemarin, 12 September 2020, menjadi pekan ke-12 di mana publik mendesak Netanyahu mundur dari kursi perdana menteri.

1. Netanyahu dianggap gagal menangani virus corona

Gagal Tangani COVID-19, Kediaman Netanyahu Digeruduk Ribuan DemonstranPerdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis di Yerusalem, pada 16 Juni 2020. ANTARA FOTO/Debbie Hill/Pool via REUTERS

Kegagalan penanganan pandemik COVID-19 menjadi puncak kemarahan para demonstran. Negara yang dihuni sekitar sembilan juta penduduk itu telah berurusan dengan 150 ribu kasus positif corona, dengan seribu di antaranya berakhir kematian.

Dilansir dari The Strait Times, pandemik mengantarkan Israel pada resesi ekonomi yang menyebabkan angka pengangguran di atas 20 persen. Survei Israel Democracy Institute pada Agustus lalu menunjukkan, sebanyak 61 persen populasi Israel tidak percaya terhadap cara Netanyahu menanggulangi krisis COVID-19.

Baca Juga: Demo Protes PM Benjamin Netanyahu, Warga Israel Tetap Jaga Jarak

2. Netanyahu diduga terlibat korupsi

Gagal Tangani COVID-19, Kediaman Netanyahu Digeruduk Ribuan DemonstranPerdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. ANTARA FOTO/REUTERS/Francois Lenoir

Dikutip dari Aljazeera, keterlibatan Netanyahu pada skandal korupsi diduga menjadikan dia tidak fokus menangani pandemik. Lelaki 70 tahun itu diduga kedapatan menerima hadiah dari rekan-rekan taipannya. Pengadilan atas tuduhan korupsi dibuka pada Mei lalu, dan akan dilanjutkan pada Januari 2021.

Pemborosannya di tengah krisis ekonomi juga menjadi sasaran kritik. Pasca Uni Emirat Arab (UEA) menandatangani kesepakatan damai dengan Israel, Netanyahu bersama keluarganya berencana bepergian ke Washington DC, dengan menyewa jet yang terpisah dari rombongan Israel. Rencana itu dibatalkan seiring protes dari masyarakat.

3. Netanyahu berdalih tidak melakukan kesalahan

Gagal Tangani COVID-19, Kediaman Netanyahu Digeruduk Ribuan DemonstranRibuan warga Israel berdemonstrasi di Yerusalem, Sabtu (1/8/2020), menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mundur atas kasus korupsi dan lambatnya penangangan COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Ronen Zvulun/pras)

Di tengak kritik publik, Netanyahu berdalih apa yang dilakukannya tidak melanggar hukum. Dia mengatakan, persidangan dan tuduhan yang dialamatkan kepadanya adalah upaya politisi sayap kiri untuk menjatuhkan kredibilitasnya.

Netanyahu bahkan menyebut para demonstran sebagai orang-orang yang menginjak-injak demokrasi.

Baca Juga: Tuntut PM Netanyahu Mundur, Ribuan Warga Israel Bentrok dengan Polisi

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya