10 Potret Pulau "Reklamasi" G, Mirip Tempat Pembuangan Sampah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times- Isu reklamasi kembali mencuat setelah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menerbitkan izin mendirikan bangunan (IMB) di Pulau D atau disebutnya sebagai Pantai Maju. Menariknya, izin tersebut dikeluarkan dalam situasi sunyi senyap.
Keputusan tersebut dianggap tidak sesuai dengan janji politik Anies kala berebut kursi DKI 1 kontra Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Dengan tegas, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berjanji untuk menghentikan seluruh proyek reklamasi.
Akibat manuver "nekat" Anies, nelayan Muara Angke mulai khawatir bila kegiatan pembangunan Pulau G dilanjutkan kembali secara diam-diam. Pasalnya, sekalipun aktivitas pembangunan dihentikan, kapal pengangkut pasir masih berjaga di seputar Pantai Bersama, nama yang diberikan Anies untuk Pulau G.
IDN Times mendatangi Pulau G untuk melihat secara langsung bagaimana kondisi pulau yang terbengkalai itu. Berikut 10 potret Pulau G.
1. Banyak sampah yang terbawa arus dan akhirnya terkumpul di pulau ini
2. Sekilas tampilannya seperti rawa-rawa. Di bagian tengah pulau terdapat cekungan yang menampung air
3. Salah satu sampah yang terseret ke Pulau G. Ada juga kursi dan perabotan rumah tangga lainnya
4. Jarak Pulau G sangat dekat dengan Muara Angke, kurang lebih sekitar 500 meter.
5. Ada dua bangunan di pulau ini. Saat IDN Times mendatangi pulau tersebut, tidak terlihat ada aktivitas pembangunan atau penjagaan.
Editor’s picks
6. Berdasarkan pengakuan nelayan setempat, sering kali ada petugas keamanan yang disewa oleh pengembang untuk mengusir siapa saja yang tiba di Pulau G
7. Suhu siang hari di Pulau G mencapai lebih dari 33 derajat celcius
8. Ada banyak kubangan air, ini merupakan salah satu kubangan yang paling besar
9. Selain Muara Angke, Pulau G juga dekat dengan kawasan Pluit. Gara-gara pulai ini, banyak biota laut yang enggan hidup di seputar Teluk Jakarta
10. Para nelayan khawatir pulau tersebut menjadi kawasan industri sehingga menambah limbah di sekitar Teluk Jakarta
Para nelayan yang IDN Times temui ingin Pulau G diratakan kembali. Mereka yakin kehadiran pulau tersebut hanya merugikan nelayan tradisional.
"Untuk melaut kami harus lebih jauh lagi, jadinya harus memutari Pulau G, padahal kalau gak ada itu bisa langsung. Akhirnya butuh solar lebih banyak. Ikan-ikan juga gak ada lagi sekarang gara-gara reklamasi," kata Halil, salah satu nelayan kerang hijau kepada IDN Times.
Baca Juga: Anies: Penerbit PRK Reklamasi Cerdik, Ini Bikin Sebel!