KPU Minta Data Rinci Bawaslu Soal 1.000 Petugas KPPS Terpapar COVID-19

Yogyakarta, IDN Times - KPU RI meminta kepada Bawaslu RI untuk memberikan data terperinci mengenai laporan adanya ribuan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 yang disebut terpapar COVID-19.
KPU meminta laporan mendetail supaya bisa dicocokkan dengan data lapangan dan ditindaklanjuti.
Baca Juga: Cerita Petugas di Garda Terdepan demi Lancarnya Pilkada di Depan Mata
1. Seribu lebih petugas KPPS terpapar COVID-19 versi Bawaslu
Ketua KPU RI Arief Budiman menyebut, berdasarkan laporan Bawaslu ada 1.172 petugas KPPS terkonfirmasi COVID-19.
"Saya sudah tanya ke Bawaslu jadi ada laporan yang terpapar COVID-19, 1.172 (petugas KPPS), saya sudah minta supaya disediakan datanya," kata Arief ketika diwawancara usai acara Refleksi dan Proyeksi Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020 bersama Menkopolhukam dan Mendagri di Hotel Melia Purosani, Kota Yogyakarta, Senin (14/12/2020).
Adapun alasan pihaknya meminta data rinci tersebut supaya mudah ditindaklanjuti. Lantaran, laporan Bawaslu, menurut dia, hanya bersifat data permukaan atau laporan angka semata.
"Siapa (yang terpapar), di TPS mana, bagaimana kejadiannya, supaya saya bisa menindaklanjuti," tegas dia.
2. Tidak semua laporan akurat
Ia menyatakan belum sepenuhnya yakin dengan temuan di luar KPU atau jika belum dikroscek sendiri oleh jajarannya.
Pernah, KPU menerima informasi yang setelah dicek tak sesuai dengan fakta di lapangan.
"Sempat diinfokan di Tomohon (petugas KPPS terpapar Corona), langsung dicek di Tomohon ternyata yang positif bukan KPPS tetapi Pengawas TPS," beber Arief.
3. Belum dipastikan kapan dan dari mana terpapar virus
Dari laporan masuk sementara yang sudah dipastikan kebenarannya, sementara ini dari total dua jutaan petugas penyelenggara Pilkada 2020, baru 30 di antaranya yang ditemukan terinfeksi COVID-19.
Mereka adalah anggota PPK, PPS, hingga KPPS yang telah diminta menjalani pemeriksaan COVID-19 lewat rapid test, uji usap, maupun metode jenis lain yang dinilai memenui syarat.
"Tetapi kita kan tidak bisa pastikan apakah yang bersangkutan reaktif atau terkena COVID karena tahapan Pilkada. Jangan-jangan karena tahapan atau aktivitas di luar pilkada itu," katanya menduga.
Terlepas dari itu semua, pihaknya tetap mengapresiasi jerih payah dari Bawaslu RI soal temuan anggota KPPS terkonfirmasi COVID-19 ini. Kendati ia menegaskan alangkah baiknya laporan tersebut disertai informasi terinci.
"Saya tetap berterima kasih ada temuan, ada data ada catatan itu," tandasnya.
Baca Juga: Ketua KPU RI: Pilkada 2020 Berjalan Sesuai Target